Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Dayak dan Aksi Bela Ulama di Pontianak, Gubernur: Aman

image-gnews
Peserta pameran menunjukan keahlian memahat dan mentato dalam acara Pekan Budaya Dayak 2013 di Istora Senayan, Jakarta, (27/4). TEMPO/Aditia Noviansyah
Peserta pameran menunjukan keahlian memahat dan mentato dalam acara Pekan Budaya Dayak 2013 di Istora Senayan, Jakarta, (27/4). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengharapkan pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 di Pontianak yang bersamaan dengan Aksi Damai Bela Ulama pada 20 Mei 2017 berlangsung aman. "Kegiatan itu hak masing-masing, yang penting tidak mengganggu orang lain," kata Cornelis di Pontianak, Kamis 18 Mei 2017.

Terkait aksi damai yang akan dilaksanakan oleh ormas dan umat Islam Kalimantan Barat, menurutnya itu merupakan hal yang wajar. Ia mempersilakan warga yang akan melakukan aksi itu untuk turun ke lapangan dengan catatan tidak anarkistis. (Baca: Tolak Radikalisme, DPRD NTT Surati Presiden Jokowi)

Cornelis menegaskan, pelaksanaan Pekan Gawai Dayak akan tetap berjalan karena merupakan agenda nasional. Selain itu, acara Dayak tersebut akan dihadiri beberapa tamu dari kedubes negara-negara sahabat. Bahkan, kata dia,  Polri dan TNI sudah menyiapkan pasukan pengamanan dua acara tersebut.

"Soal itu masyarakat jangan khawatir, saya pastikan, negara hadir di tengah masyarakat. Kita ada Polri dan tiga matra TNI, kita juga punya pemerintah provinsi dan pemkot Pontianak, yang sudah siap untuk mengamankan daerah kita," tutur Cornelis.

Lantaran tempat pelaksanaan Pekan Gawai Dayak dan Aksi Damai itu berada di kota Pontianak, Gubernur Cornelis meminta wali kota mengamankan daerah dengan dibantu Polri dan TNI. "Sekarang tinggal bagaimana wali kota membina warganya. Kalau saya pribadi, saya bisa menjamin bahwa Kalbar akan aman dan taruhannya adalah diri saya," kata Cornelis. (Baca: HOAX: Isu Warga Tionghoa Dipukuli di Pontianak)

Sementara itu, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, akan mendatangkan sebanyak 400 personel anggota Brimob dari Mabes Kelapa Dua, untuk menjaga Kamtibmas di Kalbar. Kapolda Kalbar, Brigjen Erwin Triwanto mengaku telah mengantisipasi secara maksimal dengan melibatkan semua komponen. "Kami mendatangkan personel dari Brimob Kelapa Dua, termasuk komponen masyarakat membantu menjaga situasi Kamtibmas di Kalbar," kata Brigjen Erwin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, bantuan dari Brimob Kelapa Dua, hanya langkah antisipasipatif terkait beredarnya isu akan ada aksi di Pontianak, Sabtu 20 Mei 2017 mendatang.

Kapolda Kalbar menambahkan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 4.033 personel pada aksi 20 Mei, yang terdiri dari 1.400 polisi 933 personel Brimob, 1.300 personel TNI, dan bantuan dari Brimob Kelapa Dua sebanyak 400 personel. "Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Kalbar masih aman," ucapnya. Sejumlah kelompok masyarakat sudah melapor kepada Kapolda bahwa mereka tidak akan ikut ajakan provokatif. (Baca: DPR Dukung Situs Penyebar Paham Anti-Pancasila Diblokir)

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 jam lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

20 jam lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

22 jam lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

22 jam lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

1 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

29 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

29 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

30 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

30 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

30 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.