Polda: Gerilya Mujahidin Indonesia Timur di Poso Berubah

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 18:31 WIB

Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di tempat persembunyiannya. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Poso - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto mengatakan, pergerakan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur saat ini berubah. Hal tersebut diungkapkan Hari terkait tewasnya dua terduga teroris dalam baku tembak di pegunungan Poso, Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Senin lalu.

“Dulunya mereka bergerak untuk mengganggu masyarakat dan menyerang aparat, kini cenderung bergerak saja,” ujar Hari kepada Tempo saat dihubungi, Selasa 6 Mei 2017.

Baca juga: Kontak Tembak di Poso, Polres Benarkan 2 Terduga Teroris Tewas

Hari mengatakan, perubahan strategis dan taktik yang mereka lakukan saat ini agar bisa untuk bertahan hidup. Sebelumnya mereka gencar menyerang petugas di lapangan dan mengganggu masyarakat. “Mereka saat ini memilih bergerak saja, daripada melakukan cara sebelumnya,” ungkap Hari.

Hari mengatakan, hingga saat ini perburuan terhadap sisa Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini masih terus dilakukan. “Selama masih ada mereka, operasi tetap kita lakukan terus,” katanya.

Menurut Hari, operasi ini dijadwalkan untuk diperpanjang 90 hari sampai dengan 3 Juni 2017. Hari menyebutkan, kekuatan sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur saat ini sudah melemah. “Jika dilihat dari situasinya, beberapa kali pihak asing maupun orang luar lainnya yang mau bergabung ke kelompok tersebut di Poso itu tidak dapat lagi karena kita tangkal. Dan terbukti saat ini mereka susah masuk,” katanya.

Selain itu, kontak hubungan antara kelompok Mujahidin Indonesia Timur dengan kurir pun minim. “Inipun terbukti, karena tidak ada lagi laporan-laporan untuk itu. Kelompok ini sudah melemah, dan tidak pernah lagi mengganggu masyarakat petani, baik itu pencari damar maupun lainnya di wilayah Poso,” ujarnya.

Namun, menurut Hari, secara organisasinal kelompok ini masih mengancam. Sebab Mujahidin Indonesia Timur merupakan bagian dari Mujahidin Indonesia Barat. “Potensinya kalau internasional, itu garisnya ke Filipina. Contohnya saja mereka pernah dibaiat,” katanya.

Berdasarkan catatan kepolisian, sembilan anggota kelompok Santoso yang tersisa bersembunyi di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Firdaus alias Daus alias Barok Rangga, Kholid, Askar alias Jaid, Basir, Abu Alim, Qatar alias Farel, Moh. Faizal, dan Nae alias Galuh.

AMAR BURASE

Berita terkait

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Anggota AQAP, Pernah Rencanakan Teror di Bursa Efek Singapura

2 September 2024

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Anggota AQAP, Pernah Rencanakan Teror di Bursa Efek Singapura

Densus 88 menangkap WNI yang terafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) berinisial YLK.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris di Batu Dikenal Tertutup

1 Agustus 2024

Terduga Teroris di Batu Dikenal Tertutup

Terduga teroris yang ditangkap disebut tak pernah berinteraksi dan bergaul dengan warga setempat.

Baca Selengkapnya

Melestarikan Budaya dan Pariwisata Ala Bupati Poso Verna Inkiriwang

11 Juli 2024

Melestarikan Budaya dan Pariwisata Ala Bupati Poso Verna Inkiriwang

Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang memiliki cara sendiri dalam melestarikan dan mempertahankan budaya lokal daerahnya.

Baca Selengkapnya

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

13 Januari 2022

Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

Satgas Madago Raya mengimbau kepada warga untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok ekstrem itu.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

2 Maret 2021

Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur dan teroris Poso, Ali Kalora, diduga tertembak saat bentrok senjata dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Poso

Baca Selengkapnya