Selain Ujaran Kebencian, Pelintiran Kebencian Juga Berbahaya

Reporter

Sabtu, 13 Mei 2017 23:37 WIB

ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Paramadina Ihsan Ali Fauzi mendorong pemerintah mengajak masyarakat melawan "hate spin" atau pelintiran kebencian yang secara perlahan menggerogoti kehidupan demokrasi di Indonesia.

"'Hate spin' bisa memecah belah dan memundurkan demokrasi di Indonesia," kata Ihsan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat 12 Mei 2017. (Baca: Hate Spin, Cherian George: Intoleransi Kronis Harus Diperangi)

Ihsan menjelaskan, "hate spin" adalah upaya memanipulasi ucapan seseorang yang sebetulnya tidak menghasut, namun dipelintir sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang menghasut untuk tujuan politik tertentu. Menurut dia, akan sangat berbahaya jika pola seperti itu terus dibiarkan di Indonesia karena "hate spin" maupun "hate speech" (ujaran kebencian) akan merusak demokrasi di Indonesia. (Baca: Catat, Ini Hukuman Pidana bagi Pelaku SARA dan Hate Speech)

Demokrasi yang sehat bisa terwujud, menurut dia, apabila masyarakatnya telah mampu menghargai seseorang bukan karena identitas agama atau etnis tertentu melainkan murni sebagai warga negara. "'Hate spin' akan memundurkan demokrasi serta membodohi orang dengan menyebarkan berita-berita palsu," ujar Ihsan. (Baca: 9 Butir Panduan Penceramah Agama, MUI Dukung Upaya Menteri Lukman)

Menurut dia, pola "hate spin" khususnya dengan menggunakan sentimen agama atau etnis tertentu berpotensi digunakan oleh elite atau aktor politik tertentu sebagai instrumen politik dalam memenangkan pilkada. Bahkan, lanjut dia, pola itu juga memungkinkan digunakan dalam ajang Pilpres 2019. "Model seperti itu selanjutnya akan banyak digunakan dalam pilkada di daerah-daerah lain," ucap dia. (Baca: Peneliti: Indonesia Butuh Gerakan Sosial Melawan Hate Speech)

Oleh sebab itu, menurut Ihsan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki tanggung jawab menghindarkan masyarakat dari pola-pola kotor bermuatan politik yang mampu memecah belah bangsa tersebut. "Negara memiliki SDM yang besar. Negara wajib mengeluarkan segala daya yang dimiliki untuk mendidik warga negaranya melawan 'hate spin'," kata dia. (Baca: Ujaran Kebencian Makin Marak, Todung: Perlu Dibuat Regulasi)

ANTARA

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

9 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

17 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

31 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

35 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

55 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

9 Maret 2024

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya