Para Buruh Yogyakarta Soroti 4 Gejala Kemerosotan di May Day 2017  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 1 Mei 2017 15:17 WIB

Ribuan buruh melakukan aksi demo memperingati Hari Buruh Internasional di sekitaran Bundaran Patung Kuda, Jakarta, 1 Mei 2017. Dalam kesempatan ini, para buruh menuntut tiga tuntutan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan buruh dari berbagai elemen di Yogyakarta menggelar aksi turun ke jalan dalam May Day, Senin, 1 Mei 2017, di Kota Yogyakarta dengan mengusung aneka tuntutan dan menyoal empat gejala terkini jebloknya perlindungan buruh.

Aksi itu diikuti massa buruh dari berbagai elemen, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Aliansi Buruh Yogyakarta, dan Serikat Pekerja Mandiri (SPM) Yogayakarta.

Baca: Hari Buruh, Aksi di Yogyakarta Meniru Semangat Sultan Agung


Dalam aksi May Day 2017, buruh Yogya turut mengangkat isu hosjatum (hapus outsourcing dan pemagangan; jaminan sosial direvisi: jaminan kesehatan gratis seluruh rakyat dan jaminan pensiun sama dengan PNS/TNI/Polri; serta tolak upah murah).

Isu ini diangkat karena dalam dua tahun terakhir kesejahteraan dan perlindungan terhadap buruh menurun drastis.

"Pernyataan Menteri Tenaga Kerja bahwa perlindungan kaum buruh semakin membaik sangat tidak benar," kata Sekretaris Jenderal Aliansi Buruh Yogyakarta Kirnadi di sela aksinya sejak pagi tadi.

Aliansi buruh melihat menurunnya perlindungan dan kesejahteraan kaum buruh terlihat dari berbagai gejala.

Simak:
May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Sultan Sediakan Rumah Murah

Pertama, penggunaan outsourcing makin masif di perusahaan swasta. Bahkan program pemagangan yang diluncurkan Presiden Jokowi makin memperparah hilangnya perlindungan bagi buruh karena orang-orang yang magang di perusahaan bekerja sebagaimana layaknya buruh bekerja delapan jam per hari tapi tidak mendapatkan gaji. Mereka hanya mendapatkan uang transportasi dan uang makan.

Kedua, jaminan pensiun buruh dan pegawai negeri berbeda. Padahal nilai iuran pensiun buruh sama dengan pegawai negeri. Ketika pensiun PNS mendapat dana pensiun minimal 60 persen dari gaji terakhir, buruh hanya mendapat sekitar 300 ribu.

Ketiga, jaminan kesehatan dengan sistem INA CBGs membuat pelayanan kesehatan makin memburuk. Bahkan JPK saat Jamsostek lebih baik dibanding jaminan kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan.

Lihat pula: Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia Asal Sragen, Meninggal


Masalah yang dihadapi buruh terkait dengan BPJS Kesehatan antara lain antrean yang sangat panjang, pemberian obat yang terbatas sehingga buruh harus membayar biaya tambahan, dan permasalahan dalam rawat inap.

Keempat, kembalinya upah murah dengan dihilangkannya hak berunding buruh dalam menetapkan upah minimum melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015. Jadi buruh tidak bisa terlibat dalam penetapan kenaikan upah minimum. Akibatnya, upah setiap tahun naik sebesar harga kebab yang dibeli di Eropa, padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim nomor tiga dan tax amnesty nomor satu di dunia.

Bahkan upah minimum buruh di Ibu Kota DKI Jakarta lebih rendah daripada di Karawang. Sedangkan Yogyakarta menjadi daerah dengan upah minimum terendah se-Indonesia.

PRIBADI WICAKSONO





Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

6 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

33 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

53 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

59 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya