Teroris Tuban,Anggota DPRD Jatim Ini Sebut Radikalisme Meresahkan

Reporter

Selasa, 11 April 2017 00:05 WIB

Kapolda Jawa Timur, Irjen Polisi Anas Yusuf (berkopiah) memperhatikan barang bukti terduga teroris jaringan di Mapolres Tuban, 8 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya – Ketua Komisi A bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, Freddy Poernomo, menyatakan dua insiden terorisme di Jawa Timur sebagai suatu hal yang meresahkan. Menurut dia, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah radikalisme berkembang ialah dengan meningkatkan nilai-nilai toleransi.

“Saya sangat tidak suka (radikalisme), apalagi bawa-bawa agama, lagi pula saya rasa tidak ada agama yang mengajarkan keburukan,” kata Freddy saat ditemui di gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Senin, 10 April 2017.


Baca: Satu Terduga Teroris Tuban Pernah Dirawat di RS Jiwa

Mencegah radikalisme, Freddy mengatakan, setiap masyarakat seharusnya saling menghormati dan mentoleransi berbagai perbedaan yang ada. Menurut dia, suatu permasalahan atau perbedaan yang timbul baiknya diselesaikan dengan cara berdialog. “Apapun perbedaan itu jangan dimaknai dengan permusuhan, perbedaan itu harus dihormati, karena itu hak setiap orang,” ujar Freddy.

Adapun pada tanggal 7 dan 8 April 2017, Detasemen Khusus (Densus) 88 menggerebek beberapa terduga teroris di wilayah Paciran, Lamongan. Menanggapi hal tersebut, Freddy mengatakan ada tiga hal yang dapat dilakukan pemerintah dalam menghadapi radikalisme yang semakin berkembang.

“Upaya tersebut di antaranya ialah dengan pencegahan, penanggulangan, dan penindakan,” Freddy berujar.


Baca: Satu Terduga Teroris Tuban Gunakan KTP Orang yang Sudah Meninggal

Anggota fraksi Golkar tersebut mengatakan, tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi sejak dini. Menurut dia, sosialisasi terkait bagaimana cara hidup bertoleransi dengan masyarakat akan dapat menghindari isu radikalisme berkembang.

“Upaya penanggulangan baru dilakukan jika memang sesuatu telah terjadi, dan apabila mereka tidak bisa ditanggulangi maka harus segera ditindak dengan hukum dan sanksi,” kata Freddy.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyatakan apresiasinya kepada pihak kepolisian dan Densus 88 terkait penangkapan jaringan teroris di Lamongan dan Tuban.
“Itu kerja yang sangat luar biasa,” kata Soekarwo saat ditemui di gedung DPRD Jatim Jalan Indramayu, Senin, 10 April 2017.


Baca: Radikalisme Incar Pelajar, BNPT Usul Deradikalisasi di Kurikulum

Adapun selama dua hari berturut-turut, pada Jumat, 7 April 2017, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di wilayah Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian Sabtu, 8 April 2017 terjadi baku tembak antara aparat dengan teroris di Tuban, Jawa Timur. Enam terduga teroris tewas tertembak dalam insiden tersebut.

JAYANTARA MAHAYU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

1 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

6 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

21 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

32 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

39 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

41 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

43 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya