Ini Pesan Buya Syafii Maarif ke Kapolri Soal Ancaman Radikalisme

Sabtu, 8 April 2017 13:53 WIB

Ahmad Syafii Maarif. Dok. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meminta aparat mewaspadai segala bentuk gerakan radikal yang berpotensi mengancam bangsa. Menurut dia, kesenjangan membuat Indonesia mudah disusupi kelompok radikal, seperti Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar bertajuk "Indonesia di Persimpangan: Negara Pancasila vs Negara Agama" di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 April 2017.

"Saya beberapa kali SMS Kepala Polri, (mengatakan agar) negara tak boleh kalah. Walau kita masih jauh dari Suriah atau Irak, kalau tak hati-hati macam-macam bisa terjadi," ujar Ahmad, atau yang akrab disapa Buya Syafii itu di awal seminar, Sabtu, 8 April 2017.

Baca pula: Cegah Propaganda Terorisme, Pemerintah Bentuk Satgas Khusus

Menurut Buya, kelompok radikal membangun dogma sendiri dan mencoba memonopoli kebenaran. Kelompok radikal, ujar dia, pun berani mati membela teori yang mereka anut. "Itu yang bertarung (bergabung dengan gerakan radikal) di Suriah pun banyak orang Indonesia, yang menganut teologi maut itu."

Dia mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang kini membina bekas anggota kelompok radikal. "Itu BNPT di bawah Komisaris Jenderal Suhardi Alius, membina 1.000 lebih mantan kombatan untuk bantu negara melawan radikalisme."

Tak hanya ancaman dari luar, dia pun mengingatkan bahaya konflik internal di Tanah Air. "Umur saya sudah kepala 8 (usia 80-an), lelah saya. Kenapa negara sebesar ini, penduduk terbesarnya Muslim bisa terpecah tak karuan, saling menghujat," tutur Buya.

Simak pula: Kepala BNPT ke Kampung Amrozi, 37 Mantan Kombatan Diundang Hadir

Seminar tersebut digelar oleh Indonesian Conference of Religion and Peace dan Institute for Interfaith Dialogue, Komnas HAM, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman, dan Maarif Institute.

Seminar dan lokakarya itu juga menghadirkan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Cendikiawan Muslim Jimly Asshiddiqie, sebagai pembicara utama. Kegiatan yang dibagi dalam dua sesi itu juga rencananya dihadiri sejumlah tokoh dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

17 Agustus 2023

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

Densus 88 Polri menangkap satu orang terduga teroris yang sehari-hari pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT KAI di Bekasi Utara, Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

15 Agustus 2023

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengkritik soal program deradikalisasi di BUMN setelah penangkapan terduga teroris di Bekasi pada Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

9 April 2023

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

Bahasa Indonesia akan jadi bahasa ke-13 dari buku-buku kampanye deradikalisasi oleh Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Baca Selengkapnya

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

3 April 2023

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

Jokowi melantik Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

31 Maret 2023

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

BNPT menyebut deradikalisasi terhadap perempuan yang pernah bergabung dengan jaringan teroris bukan praktik mudah.

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

28 Desember 2022

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyampaikan indeks potensi radikalisme 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum DPR akan Panggil BNPT soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

10 Desember 2022

Komisi Hukum DPR akan Panggil BNPT soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Ia menyebut BNPT telah kebobolan karena bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dilakukan oleh eks napiter.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, BPET MUI Minta Regulasi Deradikalisasi Dikaji Ulang

9 Desember 2022

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, BPET MUI Minta Regulasi Deradikalisasi Dikaji Ulang

BPET MUI merespons aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar yang terjadi pada Rabu, 7 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Metode Deradikalisasi BNPT Perlu Dievaluasi

7 Desember 2022

Anggota DPR Sebut Metode Deradikalisasi BNPT Perlu Dievaluasi

Santoso menyebut BNPT mesti mengevaluasi program deradilakisasi terhadap bekas napiter.

Baca Selengkapnya