Kisruh Tarif Taksi Online, Jawa Barat Sodorkan Beberapa Solusi  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 21 Maret 2017 17:14 WIB

Ilustrasi - Taksi dan jaringan sinyal di telepon genggam pintar. dok/shutterstock KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan akan menerbitkan peraturan gubernur khusus untuk mengatur kuota dan tarif taksi online yang beroperasi di Jawa Barat.

“Kuota dibatasi oleh pergub nanti, plus tarif batas atas dibatasi oleh pergub,” kata dia di Bandung, Selasa, 21 Maret 2017.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan peraturan gubernur itu mengikuti revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek yang memasukkan pengaturan taksi online. “Sedang disusun semuanya,” kata dia.

Baca: Bahas Tarif Taksi Online, Soekarwo Telekonferensi dengan 2 Menteri

Menurut Aher, peraturan gubernur khusus bagian dari langkah penertiban praktek angkutan online di Jawa Barat. “Kita tentu akan melakukan penertiban dengan cara kita menindaklanjuti Permenhub yang baru direvisi tersebut,” kata dia.

Aher mengatakan aturan yang diberlakukan pada taksi konvensional juga diberlakukan pada taksi online. “Permenhubnya mengakomodir semuanya, jadi yang angkutan taksi konvensional diakomodir sudah lama, sudah sesuai dengan aturan yang ada selama ini, kemudian yang online ditata,” kata dia.

Aher mencontohkan sejumlah aturan yang wajib diikuti taksi online, di antaranya pengendaranya wajib menggunakan SIM khusus kendaraan umum. Salah satu pengecualian pada pembatasan CC kendaraan.

Taksi online masih diperbolehkan memakai kendaraan dengan batas CC di bawah taksi konvensional. “Kita kasih catatan kendaraan 1.000 cc masih diperbolehkan untuk taksi online, tapi khusus dalam kota. Tidak boleh keluar kota,” kata dia.

Simak juga: Kasus Loly Candys, Aktivis Tolak Sebut Pelaku dengan Pedofil

Dua hal khusus yang nantinya diatur dalam pergub yang sedang dipersiapkan itu. Pertama pembatasan kuota. “Kuota akan kita batasi karena taksi konvensional juga pakai kuota. Kalau sekian ribu muncul yang online, kemudian di perkotaan jadi sangat padat, lebih banyak dari penumpang yang menggunakan jasa kendaraan menjadi tidak tepat,” kata Aher.

Aher mengatakan pembatasan kuota itu akan dilakukan setelah pemerintah daerah menghitung potensi penumpang di tempat tersebut. “Harus pakai survei, data yang ada, terus dari potensi calon penumpang itu, pada saat yang sama baru ditetapkan kuotanya sesuai kebutuhan,” kata dia.

Video Terkait :
Begini Kronologi Kericuhan Antara Ojek Online dan Sopir Angkot di Bogor

Satu lagi soal pembatasan tarif. “Tarif akan diberi batasan, nanti akan ada batas atas dan batas bawah untuk taksi online,” kata Aher.

Menurut Aher, saat ini baru 10 persen dari kendaraan milik tiga perusahaan angkutan online, seperti Uber, Grab, dan Go-Car yang beroperasi di Jawa Barat. “Dari tiga perusahaan itu baru 10 persen yang berizin, sisanya 90 persen masih belum berizin. Kita akan diskusikan lebih jauh bagaimang menyikapi yang 90 persen itu,” katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

4 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

4 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

12 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

22 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

27 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

32 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

58 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya