Bom Bandung, Yayat Cahdiyat Si Penjual Mainan dan Bandros

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 07:45 WIB

Sejumlah wartawan mengambil gambar rumah di Puri Telukjambe Blok A13, Karawang (27-02-2017) setelah ditemukan STNK sepeda motor yang dipakai pelaku bom Cicendo, Bandung, beralamat di tempat itu. (Tempo/Hisyam Lutfiana)

TEMPO.CO, Jakarta - Didin bin Opi, 57 tahun, tetangga sekaligus pemilik rumah yang dikontrak‎ terduga pelaku bom Bandung, Yayat Cahdiyat, mengungkapkan, rumahnya dikontrak sejak enam bulan lalu. Awalnya pelaku dikenalkan oleh keponakannya.

"Pelaku kan jualan mainan sama aksesoris, jadi kenal sama keponakan. Dikenalkan nyari kontrakan, beberapa hari kemudian langsung ngontrak di rumah almarhum ibu saya," kata Didin, pemilik rumah di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin, 27 Februari 2017.

Baca juga: Terduga Teroris Bom Bandung Baru Setahun Pindah ke Bandung

Yayat, 41 tahun, tewas setelah melakukan aksinya di Taman Pendawa, Kota Bandung. Pada Senin, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah Didin yang dikontrak Yayat.

Menurut Didin, Yayat tinggal bersama istri dan dua anaknya dengan biaya kontrakan Rp 200 ribu per bulan. Namun warga tidak begitu mengenal Yayat dan keluarganya lantaran mereka jarang berinteraksi.

"Saya juga tahunya sama pelaku saja, nama istri atau anaknya tidak tahu. Soalnya jarang ngobrol atau bersosialisasi. Kalau pakaian istri pelaku sangat tertutup, pakai cadar dan pakaian serba panjang," kata dia.

Baca juga: Ini Profil Terduga Pelaku Bom Bandung Versi Polisi

‎Senada, Mustofa, 48 tahun, Ketua RT 04, menuturkan, saat pertama pindah pelaku hanya melapor dan memberikan fotokopi KTP. Ketika diminta Kartu Keluarga, pelaku beralasan ketinggalan. "Ngakunya orang Bandung, tapi lahirnya di Purwakarta. Saya pernah minta surat pindah, tapi katanya nanti nyusul," kata dia.

Dia menerangkan, pelaku yang berprofesi penjual aksesoris dan bandros tersebut tertutup. Namun warga tidak curiga dengan gerak-gerik pelaku, sebab kurang bergaul dan bersosialisasi.

Simak pula: Ada Bom Bandung, Dubes Arab Yakin Kunjungan Raja Salman Aman

"Jualannya ke SD di dekat sini. Kalau waktunya salat dia salat, tapi ketika siang tidak pernah ngobrol sama warga. Tidak curiga, soalnya memang tak banyak kenal. Tidak pernah bawa teman," tuturnya.

Berdasarkan informasi, Tim Densus dan anggota Polres Cianjur kembali ke Markas Polres Cianjur pada pukul 17.00 Wib dengan membawa tiga kantong besar berisi barang bukti.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

6 Desember 2023

Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

Gempa tektonik bermagnitudo 2,6 menambah jumlah gempa susulan di Cianjur. BMKG melaporkan, lindu terbaru itu terjadi Selasa malam 5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Cianjur Sebabkan 5 Rumah Tertimbun, Jalan Utama Terendam Air

19 Juni 2023

Longsor dan Banjir di Cianjur Sebabkan 5 Rumah Tertimbun, Jalan Utama Terendam Air

Denny menambahkan bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Pagelaran karena meluapnya air sungai.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Cianjur, Warga yang Masih Trauma Berhamburan Selamatkan Diri

11 Juni 2023

Gempa Guncang Cianjur, Warga yang Masih Trauma Berhamburan Selamatkan Diri

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim dari BPBD untuk memeriksa dampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Hukuman 4 Tahun Penjara

8 Juni 2023

Jaksa Tuntut Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Hukuman 4 Tahun Penjara

Kasus tabrak lari itu menyebabkan Selvi Amalia Nuraeni, 19 tahun, meninggal. Terdakwa dijerat pasal berlapis.

Baca Selengkapnya

Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

26 Maret 2023

Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

Kerangka manusia diduga korban gempa Cianjur itu ditemukan berjarak 30 meter dari bibir tebing.

Baca Selengkapnya

Fakta Baru Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Penabrak Diduga Pajero Hitam Berplat Kepolisian

8 Maret 2023

Fakta Baru Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Penabrak Diduga Pajero Hitam Berplat Kepolisian

Menurut Yudi, ada indikasi obstruction of justice atau menghalangi penyidikan dalam kasus tabrak lari yang menewaskan Selvi Amalia Nuraeni.

Baca Selengkapnya

Viral Rekaman Pembicaraan, Kompol D Siapkan Skenario Usai Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur

16 Februari 2023

Viral Rekaman Pembicaraan, Kompol D Siapkan Skenario Usai Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur

Nur yang diketahui sebagai istri kedua Kompol D tengah memperbincangkan kasus tabrak lari yang menewaskan Selvi Amalia Nuraeni.

Baca Selengkapnya

Polisi Tak Hadir, Sidang Gugatan Praperadilan Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Ditunda

13 Februari 2023

Polisi Tak Hadir, Sidang Gugatan Praperadilan Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Ditunda

Penundaan sidang praperadilan kasus tabrak lari ini dinilai kontroversial. Apalagi penundaan dilakukan hingga satu pekan.

Baca Selengkapnya

Seorang Penyintas Gempa Cianjur Ditemukan Meninggal di Kamar Kontrakan

13 Februari 2023

Seorang Penyintas Gempa Cianjur Ditemukan Meninggal di Kamar Kontrakan

Seorang korban gempa Cianjur ditemukan meninggal di kamar kontrakannya. Dia mengungsi di kontrakan itu setelah tak tahan berada di tenda pengungsian.

Baca Selengkapnya

Korban Tabrak Lari dan Sopir Sedan Audi A6 Tunjuk Kuasa Hukum yang Sama

31 Januari 2023

Korban Tabrak Lari dan Sopir Sedan Audi A6 Tunjuk Kuasa Hukum yang Sama

Yudi menganggap sopir tersangka tabrak lari juga sebagai korban. Meyakini tidak ada konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya