Ujaran Kebencian Makin Marak, Todung: Perlu Dibuat Regulasi
Senin, 27 Februari 2017 23:01 WIB
Todung Mulya Lubis. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO , Jakarta - Pengacara dan aktivis hak asasi manusia Todung Mulya Lubis menilai perlu adanya regulasi yang mengatur kebebasan dalam berbicara guna menangkal ujaran kebencian (hate speech ) yang semakin marak di media sosial. "Melihat keadaan seperti sekarang perlu intervensi pemerintah dalam bentuk regulasi," ujar Todung ditemui usai diskusi publik Penebaran Kebencian, Problem Intoleransi, dan Peranan Penegak Hukum di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 27 Februari 2017.Baca juga: Selidiki Penghina Jokowi di Medsos, Polisi Gandeng Facebook Rizieq Jadi Saksi Sidang Ahok, Polisi Tambah Pengamanan Menurut Todung, tidak adanya regulasi dapat menimbulkan ongkos politik yang mahal. Ujaran kebencian yang tak dapat dibendung, kata dia, dapat memunculkan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Selain itu, Todung menambahkan kebebasan berbicara dalam konteks demokrasi yang tidak ada aturannya juga dapat menyebabkan tekanan atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas semakin masif. "Demokrasi di Indonesia ini kan seolah-olah ditafsirkan pemegang suara terbanyak, inilah kebenaran," kata dia. Karena itu, Todung mengatakan, regulasi ada untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.DENIS RIANTIZA | RINA W.
Soroti Tim Anies dan Ganjar, Hotman Paris: Refly Tak Pernah Bersidang, Todung Cuma Konsultan
18 hari lalu
Soroti Tim Anies dan Ganjar, Hotman Paris: Refly Tak Pernah Bersidang, Todung Cuma Konsultan
Hotman Paris mengatakan, pengacara yang tergabung di dalam Tim Pembela Prabowo-Gibran sudah puluhan tahun berperkara.
Baca Selengkapnya
Todung Sebut Pernyataan Sri Mulyani di Sidang MK Semacam Damage Control
19 hari lalu
Todung Sebut Pernyataan Sri Mulyani di Sidang MK Semacam Damage Control
Todung Mulya Lubis, mengatakan tidak happy dengan pernyataan Sri Mulyani Indrawati, dalam sidang sengketa Pilpres pada 5 April lalu.
Baca Selengkapnya
Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024
19 hari lalu
Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024
Tim Hukum Ganjar-Mahfud resmi menyerahkan kesimpulan sidang sengketa hasil Pilpres kepada MK. Apa isinya?
Baca Selengkapnya
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK Pagi Ini
19 hari lalu
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK Pagi Ini
Tim Hukum Ganjar-Mahfud akan menyerahkan kesimpulan sidang sengketa hasil Pilpres ke MK pada pukul 10.00 hari ini.
Baca Selengkapnya
Begini Kata Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Jelang Putusan MK atas Sengketa Pilpres
20 hari lalu
Begini Kata Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Jelang Putusan MK atas Sengketa Pilpres
Todung Mulya Lubis optimistis MK akan melahirkan putusan yang cukup progresif atas perkara sengketa Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya
Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?
29 hari lalu
Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?
Siapa saja yang menyerukan Jokowi dihadirkan di sidang sengketa Pemilu 2024 yang digelar di MK? Berikut alasan mereka.
Baca Selengkapnya
Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres
30 hari lalu
Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres
Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.
Baca Selengkapnya
Ahli Prabowo-Gibran Sebut Bansos Tak Pengaruhi Pemilih, Todung: Mencederai Akal Sehat
30 hari lalu
Ahli Prabowo-Gibran Sebut Bansos Tak Pengaruhi Pemilih, Todung: Mencederai Akal Sehat
Kata Todung soal ahli dari Prabowo yang menyatakan Bansos tak pengaruhi pemilih.
Baca Selengkapnya
Ahli Kubu Prabowo-Gibran Sebut MK Tak Berwenang Adili Dugaan Pelanggaran TSM, Apa Alasannya?
31 hari lalu
Ahli Kubu Prabowo-Gibran Sebut MK Tak Berwenang Adili Dugaan Pelanggaran TSM, Apa Alasannya?
Ahli dari kubu Prabowo-Gibran menyebutkan, selain penghitungan suara, adalah bukan menjadi kompetensi MK.
Baca Selengkapnya
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap
31 hari lalu
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap
Tim Hukum Ganjar-Mahfud meminta ITB tidak lepas tangan soal masalah Sirekap, karena anggara pengembangan aplikasi itu cukup besar.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
6 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
12 jam lalu
13 jam lalu
15 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu