Pansel Hakim Konstitusi Harus Waspadai Mafia Sengketa Pilkada

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 17:02 WIB

Tersangka kasus dugaan suap pada Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Patrialis Akbar soal permohonan uji materi perkara di MK Basuki Hariman menunjukkan jari tangannya yang sudah dicap tinta saat memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 019 Khusus Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Rabu (15/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta – Perhimpunan Bantuan Hukum & HAM Indonesia (PBHI) mengingatkan Panitia Seleksi Hakim Konstitusi agar mempertimbangkan dua hal krusial dalam menjaring calon hakim konstitusi. Pertama, membuka kembali searah pengangkatan Patrialis Akbar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun lalu. Pengangkatan Patrialis dianggap sebagai preseden paling buruk dari segi proses ataupun hasil.

Ketua PBHI Totok Yulianto mengatakan masyarakat sipil kala itu menilai pengangkatan yang dilakukan melanggar ketentuan yang terdapat dalam Pasal 9 dan 25 UUD 1945 serta Pasal 19 UU Nomor 24 Tahun 2003 yang diubah dengan UU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Mahkamah Konstitusi. “Proses pengangkatannya tidak transparan dan partisipatif,” ujarnya melalui keterangan tertulis , Rabu, 22 Februari 2017.

Baca:
MK Copot Tugas dan Wewenang Patrialis Akbar sebagai Hakim ...

KPK Tangkap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar


Totok menyatakan tahun ini adalah tahun pesta politik dengan 101 pilkada serentak. Terdapat potensi besar sengketa pilkada yang akan diajukan ke MK. Dengan begitu, menurut dia, Pansel Hakim Konstitusi harus betul-betul jeli dan rinci dalam menelisik rekam jejak calon hakim yang mendaftar. “Indikator absolut bahwa calon harus bersih dari rekam jejak afiliasi politik, bukan seorang politisi aktif atau pasif dari partai politik.”

Adanya relasi dengan kepentingan politik, menurut Totok, akan membahayakan integritas dan independensi hakim konstitusi nantinya, seperti menjadi mafia sengketa pilkada. “Preseden buruk mantan hakim konstitusi, Akil Mochtar, yang terjerat korupsi sengketa pilkada, harus betul-betul dijadikan pelajaran oleh pansel kali ini.”

Baca juga:
Patrialis Akbar, Hakim Mahkamah Konstitusi Pilihan SBY

Cerita Kursi Panas Hakim Konstitusi Patrialis Akbar


PBHI meminta pansel menyeleksi sesuai dengan perintah konstitusi, yaitu secara transparan dan partisipatif, dengan melibatkan masyarakat sipil. Pansel juga diharapkan mengutamakan calon hakim konstitusi yang bersih dari rekam jejak afiliasi politik, bukan seorang politikus aktif atau pasif dari partai politik. Terakhir, PBHI meminta pansel lebih mengakomodasi masukan atau usulan dari masyarakat sipil yang memberikan informasi sesuai dengan data dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan.

GHOIDA RAHMAH



Berita terkait

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

47 hari lalu

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

Hakim Saldi Isra angkat bicara usai dilaporkan ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konsumen atas tudingan terafiliasi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

18 Januari 2024

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

Mantan Wakil Ketua MPR, Arsul Sani dilantik menjadi Hakim Konstitusi

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

15 Desember 2023

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

Calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung (MA) menjadi salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi lewat rekrutmen CASN 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

13 November 2023

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

Sebanyak lima mahasiswa mendaftarkan gugatan terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

3 November 2023

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebutkan lima kali bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

25 Oktober 2023

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

Sejak 2003, MK telah dipimpin oleh beberapa Ketua Mahkamah Konstitusi yang berperan penting dalam menjaga keberlanjutan dan independensi lembaga ini.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

18 Oktober 2023

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

Dua hakim MK mengungkapkan kejanggalan putusan MK dalam dissenting opinion. Berikut keanehan yang diungkap Saldi Isra dan Arief Hidayat.

Baca Selengkapnya

Profil Saldi Isra Hakim Konstitusi yang Bingung Putusan MK: Peristiwa Aneh yang Luar Biasa

17 Oktober 2023

Profil Saldi Isra Hakim Konstitusi yang Bingung Putusan MK: Peristiwa Aneh yang Luar Biasa

Saldi Isra hakim konstitusi perkara batas usia capres-cawapres. Ia mengaku bingung karena putusan hakim MK berubah setelah Anwar Usman ikut rapat.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

16 Oktober 2023

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

Selain Anwar Usman, kakak ipar Jokowi, berikut profil singkat Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028.

Baca Selengkapnya