Presiden Jokowi Diminta Revisi PP Lahan Gambut, Sebabnya...  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 20 Februari 2017 17:09 WIB

Sejumlah lahan gambut dibakar masyarakat di Desa Bungai Jaya, Kapuas, Kalimantan Tengah, untuk membuka lahan pertanian. TEMPO/Diko Oktara

TEMPO.CO, Palangkaraya – Pemerintah diminta segera melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

Ada sejumlah pasal yang dinilai kontroversial dalam PP tersebut, di antaranya mengenai pemberlakuan moratorium pembukaan lahan baru (land clearing) di lahan gambut hingga penyetopan pemberian izin untuk pemanfaatan lahan gambut.

Ketua Bidang Pengelolaan Hasil Perkebunan DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Didik Hariyanto, kepada wartawan, Senin, 20 Februari 2017, mengatakan sebaiknya Presiden Jokowi segera merevisi PP tersebut, terutama untuk pasal-pasal yang dinilai kontroversial.

Baca: 200 Hektare Lahan Gambut di Rokan Hilir Riau Terbakar

Saya kira Bapak Presiden perlu diberi masukan bahwa ada 344 ribu keluarga yang hidupnya bergantung pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut, ujarnya.

Kebijakan pemerintah itu, menurut Didik, seharusnya melindungi investasi di industri kelapa sawit dalam memperkuat ekonomi domestik dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Apalagi, menurut Menteri Keuangan, ekonomi Indonesia mengandalkan peningkatan konsumsi domestik sebagai antisipasi kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump, tuturnya.

Simak pula: Pemuda Muhammadiyah Minta Ahok Dicopot, Jokowi: Tunggu Sidang

Selain dilakukan revisi, ujar Didik, Presiden perlu mendengarkan masukan dari para pemangku kepentingan yang terlibat langsung. “Mereka telah berulang kali melakukan teriakan dan jeritan permintaan perlindungan diberbagai forum agar industri sawit tak dimatikan,” ucapnya.

Hal senada dikatakan pakar gambut dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Gunawan Jajakirana.

Ia menilai banyak pasal dalam PP 57 Tahun 2016 itu yang tidak memiliki kajian ilmiah, terutama dalam penentuan tinggi muka air tanah gambut.

KARANA WW



Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

7 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

55 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

13 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

14 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya