Pengamat: Potensi Kekerasan Pilkada Harus Cepat Diatasi

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 15:16 WIB

Sejumlah anggota Polisi berkumpul untuk mengikuti pelatihan rutin pengendalian massa (dalmas) di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, 18 November 2015. Latihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan pengendalian massa menghadapi Pilkada 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hasil penghitungan suara sementara Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta versi KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Yogyakarta yang menggambarkan tipisnya selisih angka dua pasang calon rawan gugatan.

Dosen Jurusan Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mada Sukmajati meminta KPU Kota Yogyakarta dan pemerintah daerah mengantisipasi potensi kekerasan atau gesekan yang terjadi antar-massa pendukung masing-masing pasangan calon. "Ketidakpuasan hasil diselesaikan lewat hukum, bukan lewat aksi-aksi kekerasan di jalanan," kata Mada kepada Tempo, Senin, 20 Februari 2017.

Baca juga: Dua Pasang Calon Pilkada Yogya Saling Klaim Unggul

Ia memberi masukan agar KPU Kota Yogya mengabaikan terobosan atau inovasi untuk memecahkan potensi kekerasan itu. Jalan yang diambil adalah mengikuti aturan yang berlaku. Masyarakat Yogyakarta juga menjadi bagian penting untuk mengantisipasi gejolak atau potensi kekerasan di basis massa pendukung partai politik pengusung. Beberapa waktu lalu ketegangan terjadi antara massa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan massa Partai Persatuan Pembangunan.

Gugatan ke Mahkamah Konstitusi atau MK sesuai aturan sangat mungkin bagi dua pasang calon di Pilkada Kota Yogyakarta. Ini bagian dari proses demokrasi untuk memastikan KPU bekerja secara profesional dan tidak memihak.

Baca pula: Awasi Rekap Pilkada Yogya, Tim Imam Priyono Diduga Dipukul

Mada menilai Pilkada Kota Yogyakarta kompetitif karena dua calon wali kota merupakan petahana. Hal ini membuat pemilih tidak mudah menentukan calon yang mereka coblos.

Ia mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 70 persen pada Pilkada Yogyakarta. Angka ini jauh dari prediksi awal banyak kalangan yang meragukan dua kandidat yang merupakan petahana.

Dari hasil perolehan suara sementara itu, Mada menyebut mesin partai politik pendukung dua pasang calon bekerja dengan baik. Partai Golongan Karya pendukung Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi misalnya mampu menggarap suara di basis pemilih mereka dengan dukungan Partai Persatuan Pembangunan.

Organisasi Masyarakat Muhammadiyah juga bergerak baik. Begitu juga dengan PDI Perjuangan yang mampu menjaga suara di basis-basis massa mereka. "Tim partai pendukung masing-masing calon solid," kata Mada.

Dari hasil perhitungan sementara entey data model C1 KPU di 794, pasangan calon Wali Kota Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi unggul tipis dibanding Imam Priyono-Achmad Fadli. Haryadi dan wakilnya mendapat 100.332 suara atau 50,30 persen. Sedangkan, Imam Priyono dan wakilnya meraih 99.143 suara atau 49,70 persen.

Imam kalah di Kecamatan Kotagede, Kraton, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Umbulharjo, dan Wirobrajan. Di Kecamatan Kraton misalnya calon nomor urut dua meraih 5.850 suara atau 53,3 persen. Sedangkan, calon nomor urut satu mendapatkan 5.123 suara atau 46,7 persen. Kecamatan-kecamatan itu menjadi basis Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi.

SHINTA MAHARANI

Simak:
Kapolri: Tindak Tegas Pengganggu Ketertiban Pilkada
Kapolri Imbau Pemenang Pilkada Tidak Eforia



Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

9 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

17 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

32 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

36 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

56 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya