Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima sajian Lontong Balap, kuliner khas Surabaya saat membuka Festival Kampung Lawas di kawasan Maspati gang 5 dan 6, Surabaya, 26 Mei 2015. Pemkot Surabaya membuat pelestarian kawasan kawasan kota tua sebagai salah satu aset wisata cagar budaya di Surabaya. FULLY SYAFI
TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi pengusaha dan pejabat kota Busan, hari ini berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur. Rombongan dipimpin langsung oleh Wali Kota Busan Metropolitan City Suh Byung-soo. Kedatangannya merupakan kunjungan balasan atas kunjungan dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Juli 2014 dan 2015.
Byung-soo mengatakan hari ini adalah tahun ke-23 sister city antara Busan dan Surabaya. “Kota Busan dan Surabaya sudah menjalin kerja sama sejak 1994,” kata dia seusai jamuan makan siang di kediaman wali kota, Rabu, 15 Februari 2017.
Kali ini, Busan berinisiatif memperkuat hubungan kedua kota di bidang industri pembangunan dan material kapal. Sebelumnya, Surabaya dan Busan telah lama menjalin hubungan erat dalam pendidikan, budaya, dan pariwisata. “Kami ingin kerja sama kongkrit di industri kapal. Kami tahu Surabaya punya kekuatan bagus di bidang ini,” ujar Byung-soo.
Delegasi dari Negeri Ginseng itu berkeliling mengunjungi taman-taman, seperti Taman Bungkul dan Taman Persahabatan Korea. Mereka juga mendatangi Rumah Bahasa, Korean Corner di Perpustakaan Kota dengan menumpang bus selama kurang lebih satu jam.
Wali Kota Byung-soo menilai Surabaya kota yang besar dan indah. Kesan pertamanya ketika melihat Surabaya dari balik kaca jendela pesawat, “kota ini sangat tertata rapi meskipun tidak banyak gedung pencakar langit. Masih banyak kawasan hijau juga.”
Seusai tur keliling kota, rombongan menerima jamuan makan siang di kediaman wali kota dengan disambut Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan. Berbagai menu khas Kota Pahlawan dan Jawa Timuran disuguhkan kepada para tamu.
Byung-soo sempat mencicipi satu per satu menu yang disuguhkan. Saat memutari meja hidangan seusai acara inti selesai, ia menyatakan komentarnya kepada Tempo. “Semua makanan ini ya tidak jauh berbeda dengan punya kami, termasuk sayur-sayurannya,” ujarnya.
Ia memuji kelezatan rawon. “Tapi, di Korea sambalnya pedas. Jauh lebih pedas,” ucapnya lalu tersenyum.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
5 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)