DKPP Evaluasi Pilkada Serentak 2017, Jimly: Ada Kesalahan...

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 15:28 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Prof. Jimly Asshiddiqie dan istri melakukan kegiatan pencoblosan untuk Pilkada DKI 2017 di TPS 021, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie hari ini memantau langsung pelaksanaan pilkada serentak 2017 di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta. Banyaknya penduduk yang kehilangan hak suara dan kesalahan penyediaan TPS menjadi sejumlah evaluasi DKPP dalam pemilu kali ini.

”Kesalahan yang terjadi berbagai TPS beragam bentuknya, jadi kita akan segera panggil KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) untuk membicarakan hal ini,” kata Jimly saat memantau TPS di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2017.

Baca juga: 100 Pemantau Negara Asing Tinjau Pilkada Serentak 2017

Pada dua TPS di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Jimly menemukan banyak para penghuni rutan yang seharusnya memilih tapi tak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Dari 3.861 penghuni rutan, 3.193 merupakan warga DKI, dan hanya 497 yang ikut memilih, sangat kecil sekali,” katanya. Jimly sangat menyayangkan hal ini terjadi karena keikutsertaan dalam pemilu merupakan hak konstitusional warga negara.

Banyaknya penghuni rutan yang kehilangan hak suara di Rutan Salemba, menurut Jimly, bukanlah akibat kesalahan petugas rutan. “Saya lihat petugas sudah profesional, tapi aturan yang barangkali keliru,” katanya. Dalam aturan yang baru, ujarnya, kepala rutan tidak memiliki wewenang untuk mengoreksi data penghuni lapas yang harus memilih dalam pemilu.

Baca pula: Ini Penyebab TPS Paslon Rawan Konflik Versi Ketua DKPP

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Rutan Salemba, Satrio Waluyo, yang menuturkan bahwa penghuni rutan selalu masuk dan keluar ataupun dipindahkan ke rutan lainnya. “Sedang saya sendiri tidak memegang KTP para penghuni rutan di sini, sehingga tidak bisa berbuat banyak.” Petugas KPU memang sudah datang ke Rutan Salemba, menurut dia, tapi tetap banyak penghuni yang tetap kehilangan hak suara.

Lalu, di satu TPS Khusus di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jimly kembali menemukan kesalahan prosedur pemilu. “TPS yang ada di rumah sakit harusnya jadi TPS Khusus yang hanya diperuntukkan untuk pasien,” ujar Jimly. Namun, dalam pantauannya, TPS ini difungsikan layaknya TPS umum yang juga melayani petugas rumah sakit.

Meskipun demikian, Jimly mengapresiasi tingginya (voters turn out) atau partisipasi warga untuk mengikuti pilkada serentak kali ini. “Sejauh yang saya temukan dalam pantauan ke beberapa TPS, angka partisipasi pemilih selalu di atas 70 persen, tentu ini ada peningkatan dari pemilu sebelumnya, yaitu pemilihan presiden 2014,” katanya.

Temuan-temuan di lapangan, menurut Jimly, akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan pemilu yang akan datang, salah satunya yaitu pemilu presiden 2019. “Saya melihat ini ada kesalahan para regulasi, sehingga perlu untuk ditinjau ulang apakah regulasi di KPU atau bahkan undang-undangnya sendiri,” kata Jimly.

FAJAR PEBRIANTO

Simak:
Politik Memanas, Menteri Pratikno:Jangan Diarahkan ke Istana
Laporkan Antasari, Tim Kuasa Hukum SBY Datangi Bareskrim



Berita terkait

Anwar Usman Kena Sanksi Lagi, Ini Deretan Polemik Dia

46 hari lalu

Anwar Usman Kena Sanksi Lagi, Ini Deretan Polemik Dia

Anwar Usman sudah dua kali dinyatakan melanggar kode etik

Baca Selengkapnya

Anatomi Pasal Nepotisme yang Menjerat Hakim MK Anwar Usman, Bisakah Berujung Pemidanaan?

22 Februari 2024

Anatomi Pasal Nepotisme yang Menjerat Hakim MK Anwar Usman, Bisakah Berujung Pemidanaan?

MKMK menyatakan Anwar Usman melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim. MKMK memberikan sanksi pemberhentian dari Ketua MK

Baca Selengkapnya

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

2 Mei 2023

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie tampak bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut Wiranto di Hambalang.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Jimly Asshidiqie Sebut JK Undang Sejumlah Tokoh Malam Ini

22 April 2019

Jimly Asshidiqie Sebut JK Undang Sejumlah Tokoh Malam Ini

Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie mengatakan diundang Wakil Presiden Jusuf Kalla malam ini. JK juga mengundang sejumlah tokoh lainnya.

Baca Selengkapnya

Jimly Asshiddiqie: Alasan KPU Memberikan Kisi-kisi itu Masuk Akal

9 Januari 2019

Jimly Asshiddiqie: Alasan KPU Memberikan Kisi-kisi itu Masuk Akal

Alasan KPU memberikan kisi-kisi itu adalah agar gagasan capres-cawapres dapat disampaikan utuh dan mendalam.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Jimly: MK Berpolitik Kalau Percepat Putusan Masa Jabatan Wapres

2 Agustus 2018

Jimly: MK Berpolitik Kalau Percepat Putusan Masa Jabatan Wapres

Mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie meminta tak ada pihak yang mendesak MK mempercepat putusan uji materi tentang masa jabatan wapres.

Baca Selengkapnya