Anggota Fraksi PDIP: Hak Angket Ahok di DPR Tak Perlu

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 Februari 2017 18:53 WIB

Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarson dan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melangsungkan acara serah terima jabatan di Balai Kota, Jakarta, 11 Februari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Wibowo, berkomentar soal bergulirnya usul hak angket untuk mempertanyakan pengangkatan kembali Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia yakin partai pendukung pemerintah tak setuju usul tersebut.

"Partai pendukung pemerintah saya kira paham serta bersepakat bahwa hak angket hanya untuk urusan yang penting dan strategis," ucap Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 13 Februari 2017.

Arif pun mengatakan belum ada urgensi terkait dengan pengusulan hak angket tersebut. "Nanti kita akan lihat urgensi penggunaan hak angket. Hak angket hanya digunakan untuk urusan yang strategis dan kepentingan nasional," ujar Arif. "Bukan persoalan yang remeh-temeh."

Baca: Angket Ahok di DPR, Tjahjo: Usai Cuti Kami Kembalikan

Sebanyak empat fraksi di DPR mengajukan usul hak angket untuk menyelidiki pengangkatan kembali Ahok. Mereka adalah Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menuturkan ingin menguji dugaan pelanggaran pemerintah yang tidak menghentikan Ahok atas statusnya sebagai terdakwa.

Arif menilai pengangkatan kembali Ahok tidak perlu hak angket. Sebab, pengajuan hak angket ini berdampak negatif. "Kalau dari kami, tidak perlu hak angket. Nanti, kalau begini, sedikit-sedikit pakai hak angket," kata Arif.

Sementara itu, politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, menyetujui usul hak angket. Sebab, ia menduga ada keberpihakan yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri. "Kami ingin ada kesamaan hukum," ucap Riza. "Kami ingin pemerintah menunjukkan keadilan dan ketidakberpihakan kepada calon, baik Ahok maupun siapa pun," ujarnya.

ARKHELAUS W.



Simak pula : Sidang Ahok, Pengacara Tanya Keanehan BAP Saksi Ahli Bahasa




Advertising
Advertising

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

4 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya