Huruf Arab di Bendera Merah Putih, Wiranto: Tindak Pelakunya  

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 21:35 WIB

Bendera Merah Puith dicoret di depan markas Mabes Polri, Jakarta. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mendukung pelaku yang menambahkan tulisan Arab di bendera Merah Putih ditindak tegas. "Ya, harus ditindak tegas," kata Wiranto di Gedung Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

Menurut dia, jika dugaan pelanggaran terhadap simbol negara itu sudah dipastikan termasuk pengabaian peraturan yang berlaku, pencoret Bendera Merah Putih tersebut sudah sepatutnya dikenakan hukuman.

BACA: Jadi Laskar FPI, Heriyanto: Panggilan Tuhan
Rizieq Sebut Kapolda Otak Hansip

Anggota Dewan Pertimbangan MUI, Nazri Adlani, yang juga ditemui di Gedung MUI, menilai penulisan huruf Arab di bendera Merah Putih merupakan tindakan yang salah.

"Bendera Merah Putih itu lambang negara yang harus kita jaga dengan segala kekuatan, tidak boleh ditambah-tambah," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat yang melanggar aturan tersebut perlu diberikan pemahaman yang benar dan diingatkan agar kejadian tersebut tidak terulang.

Bendera Merah Putih dengan tulisan Arab berwarna hitam terlihat dibawa massa Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan unjuk rasa di depan Markas Besar Polri, Jakarta, Senin, 16 Januari.

Terkait dengan adanya dugaan pelanggaran terhadap simbol negara ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian memerintahkan jajarannya menyelidiki dan mencari pembuat tulisan di bendera itu.

Tito menjelaskan, pelaku dapat diancam dengan hukuman penjara selama satu tahun. "Tentu sekarang kami melakukan penyelidikan, siapa yang membuat, siapa yang mengusung," ucap Tito saat ditemui di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Rabu, 18 Januari 2017.

Dia menambahkan, undang-undang telah mengatur tata cara memperlakukan lambang negara, termasuk bendera Merah Putih. Bendera Merah Putih tidak boleh diperlakukan semaunya, apalagi dengan membuat tulisan pada bendera tersebut.

"Bendera yang sudah rusak tidak boleh dikibarkan. Ada ancaman 1 tahun penjara bagi yang melanggar," kata Tito.

Mantan Kepala Polda Metro Jaya itu berjanji akan serius menyelesaikan kasus ini. Penanggung jawab aksi demo juga akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan. Tito pun meminta pelaku mengakui perbuatannya. "Jangan sampai nanti, mohon maaf, akal-akalan bilang enggak tahu, padahal tahu," ujarnya.

Dari video yang disebarkan di media sosial, tampak bendera Merah Putih dengan tulisan Arab dan gambar dua bilah pedang menyilang dibawa dalam demonstrasi FPI di Mabes Polri. Bendera itu tampak dikibarkan dan diiringi nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya.

EGI ADYATAMA | ANTARA

Simak juga:
Redam Berita Hoax, Pemerintah Akan Temui Mark Zuckerberg
Freeport Ajukan Dua Syarat Akhiri Kontrak Karya
Selain Desy Ratnasari, PAN Rekomendasi Bima Arya di Pilgub

Berita terkait

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

10 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

15 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

22 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

23 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

3 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya