TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana akan bertemu dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg untuk memberantas maraknya berita hoax di media sosial. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sejauh ini belum ada tema khusus yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. "Nanti akhir bulan baru datang," kata Rudiantara di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.
Rudiantara menuturkan rencana pertemuan dengan Facebook tidak lepas dari maraknya penyebaran berita bohong (hoax) belakangan ini di media sosial. Pemerintah menemukan momentum mengajak bertemu Facebook setelah Jerman merasa gerah dengan banyaknya berita palsu di platform media sosial itu. "Kami manfaatkan momentum itu. Kalau ada negara besar seperti Jerman, kita tinggal nebeng," ucapnya.
Baca juga:
Survei LSI Denny JA: Anies-Sandi Tersingkir di Putaran Satu
Cara Karawang Damaikan GMBI dan FPI: Pertandingan Sepak Bola
Desember lalu, pemerintah Jerman menilai perlu ada denda terkait dengan penyebaran berita bohong di platform media sosial. Seperti dikutip Business Insider, politisi Jerman Thomas Oppermann menganggap pengelola media sosial layak mendapat sanksi bila tidak sanggup meredam berita bohong. Sanksi diberikan bila dalam waktu 24 jam pengelola tidak segera mencabut berita hoax. Tak tanggung-tanggung besarnya denda yang tengah dipertimbangkan mencapai 500.000 Euro.
Kendati demikian, Rudiantara menilai rencana di Jerman baru sebatas wacana dan perlu menunggu peraturan atau undang-undang resmi. Namun pemerintah Indonesia akan memanfaatkan momentum yang terjadi di Jerman untuk berbicara hal yang sama dengan Facebook.
Rudiantara menuturkan selain persoalan hoax, masalah pornografi dan perjudian pun bisa jadi bahan pembicaraan dengan Facebook. "Di kita kan undang-undangnya (pornografi dan perjudian) jelas," kata dia.
ADITYA BUDIMAN
Baca juga:
Cegah Menteri Pidato Bertele-tele, Jokowi Batasi 7 Menit
GMBI Laporkan Akun Medsos, Pengrusakan, Hingga Pencurian