Jadi Laskar FPI, Heriyanto Mengaku Mendapat Panggilan Tuhan

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 08:07 WIB

Heriyanto, anggota Laskar FPI dari Banten, mengaku selalu ikut unjuk rasa setiap sidang kasus penistaan agama oleh Ahok. TEMPO/BRIAN HIKARI

TEMPO.CO, Jakarta - Heriyanto, buruh bangunan dan pencari emas di Gunung Pongkor, mengaku tak pernah absen ikut unjuk rasa terkait dengan dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Setiap kasus Ahok digelar Pengadilan Jakarta Utara yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Heriyanto selalu ada di sana. Termasuk saat sidang Ahok pada Selasa, 17 Januari 2017.

Dengan mengenakan baju dan celana putih lengkap dengan sorban dan atribut, anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) ini merasa nyaman ketika bertemu sesama anggota laskar. Semua urusan ditinggalkan, termasuk mencari emas di aliran sungai Gunung Pongkor di Bogor, Jawa Barat. "Demi bela agama, saya tidak lelah demo," kata Heriyanto kepada Tempo di depan gedung Kementerian Pertanian.

Baca: Tuntutan FPI ke Polri, dari Ancaman PKI hingga Insiden GMBI

Semangat Heriyanto ikut unjuk rasa bersama FPI diniatkan sebagai panggilan Tuhan. Tekatnya bulat dan ikhlas bergabung dengan FPI. "Semua manusia akan mati," ujar pria 23 tahun yang mengaku sering tidak bekerja di bangunan. "Bos tidak mempermasalahkan."

Heriyanto juga mengaku tak mendapatkan uang jajan dari pengurus FPI daerah. Berangkat ke Jakarta untuk unjuk rasa, sudah ada mobil yang siap mengangkutnya bersama anggota laskar lain. "Kebutuhan pribadi dari uang sendiri, untuk transpor disediakan pengurus (FPI) daerah," ucap Heriyanto.

Rombongan laskar sesekali menginap ketika demo di Jakarta. Heriyanto sempat bermalam di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, pada Senin, 16 Januari. Para laskar menginap karena pagi-pagi harus ikut demo ke Markas Besar Polri dan esoknya demo sidang Ahok di Ragunan.

Simak:
Demo FPI, Polisi Siapkan Barracuda dan Kawat Berduri

Heriyanto tidak sendiri. Satu mobil yang disediakan pengurus FPI diisi 8 orang laskar. Menurut Heriyanto, "FPI itu indah. Dengan FPI, umat Islam dari seluruh Indonesia bisa bersatu."

Selain Heriyanto, Tempo menemui bocah 15 tahun bernama Muhammad Bahrum yang belum lama bergabung dengan organisasi itu. "Saya juga ingin bela Islam," ujar siswa madrasah tsanawiyah ini. Saat unjuk rasa di sidang Ahok, Bahrum mengaku sudah izin ke gurunya.

Namun Bahrum tidak berterus terang kepada gurunya bahwa izinnya untuk bergabung dengan laskar FPI. "Saya tidak tahu (kalau terus terang) boleh atau tidak," kata Bahrum yang mengaku sekolah di MTS Sabilil Muttaqin. "Karena saya melihat agama Islam diinjak-injak kelompok tertentu, makanya saya mau ikut bela," kata Bahrum yang tinggal di Parakan Muncang, Nanggung, Bogor itu.

Ketika ditanyakan bahwa tidak semua umat Islam setuju dengan cara FPI yang dianggap lebih mengedepankan kekerasan dan intoleran, baik Heriyanto maupun Bahrum berdoa, "Semoga umat Islam lain yang membela Ahok diampuni dosanya."

Heriyanto mengatakan jumlah umat Islam yang membela agamanya sangat sedikit. "Di seluruh dunia, kurang dari 3 juta orang yang membela," katanya tanpa menyebut sumber informasi angka itu. Entah sampai kapan Heriyanto meninggalkan pekerjaan dan Bahrum bolos sekolah untuk terus bersama laskar FPI.

BRIAN HIKARI | KUKUH WIBOWO

Berita terkait

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

1 hari lalu

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

TAUD menyatakan berhasil mengidentifikasi 254 korban kekerasan fisik yang dilakukan aparat saat demonstrasi Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

2 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

Demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap enam mahasiswa Unimal yang kini berstatus sebagai tersangka setelah unjuk rasa di gedung DPRA.

Baca Selengkapnya

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

4 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Kata FPI Soal Kriteria Calon Gubernur untuk Dipilih Umat Islam

4 hari lalu

Kata FPI Soal Kriteria Calon Gubernur untuk Dipilih Umat Islam

FPI menyampaikan sejumlah kriteria untuk umat Islam memilih calon di Pilkada 2024. Kalau tak ada yang sesuai mereka tak memaksakan untuk memilih.

Baca Selengkapnya

FPI Bakal Dukung Paslon yang Berani Jual Saham Bir PT Delta di Pilkada Jakarta

6 hari lalu

FPI Bakal Dukung Paslon yang Berani Jual Saham Bir PT Delta di Pilkada Jakarta

FPI menyebut bakal memberikan dukungan kepada pasangan calon di pilkada Jakarta yang mampu berkomitmen menegakkan nilai Islami

Baca Selengkapnya

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

18 hari lalu

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

Polisi menyebut, para demonstran yang ditangkap telah dijemput oleh keluarga dan wali mereka pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

20 hari lalu

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

LBH Jakarta mendesak Polri untuk transparan dengan menunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat hadapi demonstran melawan politik dinasti.

Baca Selengkapnya

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

20 hari lalu

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta: Polisi Belum Kembalikan Barang Milik Demonstran Kawal Putusan MK

20 hari lalu

LBH Jakarta: Polisi Belum Kembalikan Barang Milik Demonstran Kawal Putusan MK

Masih ada 19 barang milik 11 demonstran yang disita secara paksa dan belum dikembalikan oleh polisi saat demonstrasi di DPR 22 Agustus 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

21 hari lalu

Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

Ini enam hal desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) atas penanganan demonstrasi aparat yang eksesif.

Baca Selengkapnya