Camat Non-Muslim yang Ditolak di Bantul Ajak Warga Dialog

Reporter

Sabtu, 14 Januari 2017 09:00 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Bantul - Camat Pajangan, Yulius Suharta yang ditolak sejumlah warga Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta karena beragama Katolik menyapa hangat penduduk yang mayoritas Muslim dengan cara turun langsung.

Yulius, 50 tahun, bertemu Dukuh Dusun Kayen, Desa Sendangsari, Pajangan dan warganya, Jumat pagi, 13 Januari 2017. Dia blusukan bersama penduduk, kader posyandu, perangkat desa. Mereka memantau genangan air, bak mandi sebagai bagian dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

Penduduk Dusun Kayen pun menyambutnya dengan menyiapkan ubo rampe berupa makanan ringan dan teh hangat. "Kami bersilaturahmi dan tidak ada masalah," kata Yulius di Kantor Kecamatan Pajangan.


Baca juga:
Bantul Disorot Mitra Komnas HAM Soal Intoleransi Beragama
Simpati Mengalir untuk Camat Katolik Ditolak di Bantul

Tuwaji, Warga Dusun Kayen tidak mempermasalahkan Yulius yang beragama Katolik memimpin Kecamatan Pajangan. Ia yang Muslim menganggap perbedaan agama tidak perlu diributkan. "Di Kayen tidak ada protes dan menerima camat baru," kata Tuwaji.

Yulius mengerjakan tugasnya sebagai camat sejak Senin, 9 Januari 2017. Bupati Bantul Suharsono melantik Yulius sebagai Camat Pajangan di Pendopo Kabupaten Bantul pada 30 Desember 2016. Yulius juga mengikuti acara serah terima jabatan dari camat lama 6 Januari lalu.

Selain berjumpa warga Pajangan, alumnus Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Gadjah Mada tahun 1993 itu juga melayani warganya yang mengurus surat menyurat dan administrasi. Di tengah tuntutan sejumlah orang agar dirinya diganti, Yulius menjalani tugasnya dengan santai.

Sebelum menjadi Camat Pajangan, Yulius bekerja sebagai Wakil Direktur Bidang Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Bantul selama tujuh tahun. Ia juga pernah bertugas di lingkungan Inspektorat Bantul.

Yulius mengatakan baru kali ini mendapat penolakan dari sejumlah orang. Tapi, ia tak tahu siapa para pemrotes yang mengatasnamakan warga Pajangan itu. Ayah satu anak ini menghargai protes itu sebagai bagaian dari penyampaian aspirasi masyarakat. "Saya menghormati mereka. Tidak ada rasa dendam. Semata-mata saya ingin melayani masyarakat," kata Yulius.

Pengalamannya bekerja di rumah sakit menurut dia menempanya . Ia bekerja dengan memakai pendekatan kemanusiaan dan tidak memandang perbedaan atau latar belakang agama. Yulius lolos seleksi sebagai Camat Pajangan melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.

Baca juga:
Kantor GMBI di Tasikmalaya Dirusak Massa, Begini Kondisinya
Hoax Juga Menyasar Isu Kesehatan dan Keluarga Berencana

Bupati Bantul Suharsono menggandeng tim psikologi Kepolisian Daerah DIY untuk melakukan seleksi terhadap para camat dan pejabat eselon tiga. Bupati juga mengatakan melibatkan tim psikologi UGM dalam lelang jabatan terbuka pejabat eselon. "Saya tidak ngawur dan sesuai prosedur maupun aturan Aparat Sipil Negara," kata Bupati Suharsono.

Dari rekaman dengar pendapat yg beredar, pemrotes mengatakan masyarakat Pajangan yang sebagian besar Muslim tidak setuju Yulius ditempatkan di Pajangan. Menurut
Temu Panggih Rahardjo, warga Pajangan keberadaan Yulius tidak sesuai dengan kondisi psikologis masyarakat.

Puluhan warga Pajangan mendatangi kantor DPRD Bantul pada 6 Januari 2017 dan menyampaikan keberatan mereka atas terpilihnya Yulius. Selanjutnya, pada 9 Januari, perwakilan masyarakat bersama anggota DPRD Bantul dari Fraksi PKS, PPP, Golkar, PKB, PAN, dan Gerindra, mendatangi Bupati Suharsono.

SHINTA MAHARANI | WIDIARSI AGUSTINA

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

30 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

46 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

10 Desember 2023

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

Untuk wisatawan yang lebih senang berwisata di kawasan perbukitan Kabupaten Bantul ini, diimbau lebih berhati-hati terutama jika memilih rute alternat

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

12 Oktober 2023

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

24 Agustus 2023

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

Event kitesurfing bertaraf internasional ini merupakan pertama kalinya digelar di Yogya, yang akan diikuti peserta dari Rusia, Belanda, dan Inggris.

Baca Selengkapnya

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

10 Agustus 2023

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

Sebanyak 130 sekolah telah mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka persiapan pemilihan Ketua OSIS serentak di Bantul.

Baca Selengkapnya

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

11 Juli 2023

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

Bukit tandus di Kabupaten Bantul diubah menjadi destinasi wisata Watu Gagak, yang menawarkan pemandangan alam dari ketinggian.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya