Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simpati Mengalir untuk Camat Katolik Ditolak di Bantul  

image-gnews
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.COBantul - Camat Pajangan Yulius Suharta yang ditolak sejumlah warga Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena beragama Katolik mendapatkan simpati dari sejumlah kalangan. Dukungan itu terus datang lewat WhatsApp.

Ia mendengar bahwa Alissa Wahid, putri pertama presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid, menyatakan dukungannya kepada Bupati Bantul Suharsono yang mengangkat Yulius sebagai Camat Pajangan. "Dukungan itu memberikan semangat bagi saya menjalankan tugas sesuai amanah dari Bupati Suharsono," kata Yulius di kantor Kecamatan Pajangan, Jumat, 13 Januari 2017.

Baca juga:
Bantul Disorot Mitra Komnas HAM Soal Intoleransi Beragama
Penolakan Wasekjen MUI, Bupati Sintang Akui Kecolongan

Setelah menuai protes dari sejumlah kalangan gara-gara Yulius beragama Katolik, beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang isinya mendukung keputusan Bupati mengangkat Camat Pajangan Yulius. Bunyinya apakah Indonesia akan dikotak-kotakkan oleh agama, suku, dan golongan?

Di media sosial Facebook, penolakan segelintir warga Pajangan terhadap Camat Yulius mendapat perhatian. Sebagian dari pengguna Facebook menyatakan prihatin atas penolakan itu. Salah satunya adalah aktivis pegiat keberagaman, Agnes.

Ia mengunggah status ini, “Indonesia: Praktek Pancasila sedang mendapat tantangan. Negarawan ditunggu untuk berdiri tegak diatas konstitusi. Indonesia harus terus memulai berbenah, negara tidak boleh tertunduk dan bertekuk lutut di atas kebencian. Ini Bantul, ini Jogja, ini Indonesia. Save camat Pajangan.”

Kepala Desa Guwosari, Pajangan, Muhammad Suharto, mengatakan tidak ada larangan menempatkan camat nonmuslim di daerah itu. Ia mendukung langkah Bupati Bantul Suharsono yang menempatkan Camat Yulius. Setelah menuai protes dari sejumlah warga Pajangan, Asisten Bupati Bantul, menurut Suharto, datang ke Desa Guwosari untuk bertanya ihwal kondisi masyarakat di sana.

"Sebetulnya tidak masalah. Saya siap bekerja sama dengan Pak Yulius. Saya yakin tidak menyalahi aturan," ujar Suharto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia tidak menampik adanya sejumlah orang yang menolak camat nonmuslim. Alasan sejumlah warga Desa Guwosari yang menolak itu adalah khawatir Camat Yulius tidak akan banyak mendatangi acara pengajian. Di desa itu, terdapat 12 ribu penduduk yang mayoritas beragama Islam. Sebanyak 90 persen penduduk merupakan umat muslim.

Baca juga:
12 Calon Kepala Daerah Terjerat Politik Dinasti versi ICW
Jual Beli Jabatan, KPK Akan Usut dari Aceh Sampai Papua

Bentuk penolakan sejumlah masyarakat itu seperti antar-penduduk membicarakan camatnya nonmuslim. Namun Suharto tidak merinci kalangan yang menolak itu. Yulius, menurut Suharto, pernah menemuinya untuk bersilaturahmi.

Ihwal penolakan terhadap Camat Yulius, sejumlah penduduk Pajangan justru tidak banyak mengetahuinya. Lina, warga Desa Guwosari, mengatakan tidak tahu tentang protes itu. "Yang penting memimpin dengan bagus dan tenteram," tuturnya.

Hal yang sama juga dikatakan Tukidi, warga Dusun Kamijoro. Ia punya kesan Camat Yulius orang yang ramah dan suka menyapa ketika bertemu dengannya. "Kalau saya tidak masalah. Wong orangnya juga baik," ucapnya.

SHINTA MAHARANI | WIDIARSI AGUSTINA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

18 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

35 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

10 Desember 2023

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

Untuk wisatawan yang lebih senang berwisata di kawasan perbukitan Kabupaten Bantul ini, diimbau lebih berhati-hati terutama jika memilih rute alternat


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

12 Oktober 2023

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih umumkan dirinya kembali positif Covid-19 pada Jumat, 22 Juli 2022. Instagram
Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.


Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

24 Agustus 2023

Olahraga air ekstrem Kitesurfing 2023. Dok.istimewa.
Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

Event kitesurfing bertaraf internasional ini merupakan pertama kalinya digelar di Yogya, yang akan diikuti peserta dari Rusia, Belanda, dan Inggris.


Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

10 Agustus 2023

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

Sebanyak 130 sekolah telah mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka persiapan pemilihan Ketua OSIS serentak di Bantul.


Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

11 Juli 2023

Salah satu spot di kawasan wisata Bukit Watu Gagak di Pedukuhan Singosaren, Kalurahan Wukirsari, Kabupaten Bantul,Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik
Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

Bukit tandus di Kabupaten Bantul diubah menjadi destinasi wisata Watu Gagak, yang menawarkan pemandangan alam dari ketinggian.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.