Ray Rangkuti Menilai Kinerja Pemerintah Belum Solid  

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 21:50 WIB

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan perihal demo FPI di depan Istana Kepresidenan esok Jumat. TEMPO/Istman

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai kinerja pemerintah pada 2016 masih belum solid. Menurut dia, tidak ada upaya sosialisasi kepada rakyat perihal kebijakan baru, seperti yang terjadi belum lama ini, yaitu soal kenaikan harga pengurusan surat tanda nomor kendaraan dan bukti pemilikan kendaraan bermotor. “Tidak ada sosialisasi maksudnya apa,” kata Ray di Jakarta, Senin, 9 Januari 2017.

Ray menilai, pada 2016, pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, masih menunjukkan politik identitas dibanding politik akal budi. Hal itu tercermin dengan kekhawatiran pemerintah terhadap gelombang massa yang bersikap kritis. Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak bersikap berlebihan dengan gerakan massa yang muncul sebagai bentuk kritik.

Baca juga:
Bambang Soesatyo: Pemerintah Mesti Sigap Respons Hoax

Ray mencontohkan belasan orang yang ditangkap lantaran diduga melakukan upaya makar pada aksi damai 212. Ia menilai pemerintah tidak perlu bersikap berlebihan dengan menangkap mereka, terlebih saat ini muncul gejala penangkapan sejumlah orang yang dinilai mengkhawatirkan posisi pemerintah.

“Yang dibutuhkan bukan proses penghukuman, tapi peningkatan politik akal budi,” ucap Ray. Artinya, ujar dia, pemerintah harus mampu menjelaskan segala bentuk kebijakan kepada masyarakat dengan pendekatan persuasif.

Ray menuturkan, apabila pemerintah masih bersikap mengedepankan proses hukum dibanding sosialisasi, hal itu akan menimbulkan kecemasan. Juga bakal meningkatkan ketakutan masyarakat dalam mengeluarkan pendapat. “Kebebasan berpendapat dan berpikir akan kembali ke titik nadir.”

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, menilai tekanan massa kepada pemerintah masih dibutuhkan sebagai kontrol. Menurut dia, pemerintah tidak selayaknya membungkam kebebasan rakyat dalam mengeluarkan pendapat. “Kalau ada kritik, jangan ditangkap, tapi jelaskan apa yang terjadi,” katanya.

Yandri mencontohkan, pemanggilan terhadap koleganya, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio beberapa waktu lalu adalah kecerobohan polisi. Eko dipanggil karena dianggap mengeluarkan pernyataan bahwa penangkapan terduga teroris merupakan pengalihan isu. Namun Eko mengaku tak pernah mengeluarkan pernyataan itu kepada media.

DANANG FIRMANTO

Simak:
Pimpinan DPR Tambah Satu, Fahri Hamzah: Tugasnya Lihat Nanti




Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya

4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

23 Oktober 2018

4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

Sepanjang 2014-2018, KontraS mencatatkan sedikitnya ada sekitar 488 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama.

Baca Selengkapnya

Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

22 Oktober 2018

Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

Moeldoko merinci target-target dan realisasi yang dicapai pemerintah Jokowi - JK selama 4 tahun.

Baca Selengkapnya