TEMPO.CO, Bandung - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III Siliwangi Kolonel Arh M. Desi Arianto mengatakan kegiatan latihan bela negara yang diselenggarakan Komando Distrik Militer (Dandim) Lebak, Banten, bersama Front Pembela Islam (FPI) menyalahi prosedur. Desi menuturkan, dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut, Dandim Lebak tidak memberikan laporan kepada atasannya.
Berdasarkann hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan Kodam III/Siliwangi terhadap Dandim Lebak, ditemukan kesalahan prosedur, yaitu Dandim tidak melapor lebih dulu, baik kepada Danrem maupun Pangdam III/Siliwangi, sebelum menyelenggarakan kegiatan (latihan) bela negara," ujar Desi melalui rilis yang diterima Tempo, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca: TNI Akui Latih Bela Negara FPI
Atas kelalaian tersebut, Panglima Kodam III Siliwangi memecat Komandan Dandim Lebak Banten. "Yang bersangkutan dicopot dari jabatannya dan segera digantikan pejabat yang baru," kata Desi.
Latihan bela negara yang dilakukan Kodim Lebak bersama FPI berlangsung pada 5-6 Januari 2017. Kegiatan itu berlangsung di salah satu pesantren di Lebak, Banten. Pesertanya berjumlah 120 orang dari FPI. Sebelumnya, Desi membantah kegiatan tersebut merupakan latihan militer.
Desi menuturkan kegiatan pelatihan bela negara di Lebak dilakukan di dalam dan luar ruangan. Jenis pelatihan dari mulai baris-berbaris untuk menanamkan disiplin, ceramah bidang hukum, pemahaman wawasan kebangsaan, hingga pemahaman UUD 1945. Acara ini dikemas dalam bentuk outbond.
IQBAL T.LAZUARDI S
Berita terkait
Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai
21 Januari 2024
Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan
19 Desember 2023
Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.
Baca SelengkapnyaSBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?
19 Desember 2023
Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948
Baca SelengkapnyaBamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan
1 Agustus 2023
Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara
Baca SelengkapnyaUGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?
7 Desember 2022
Bela negara dari UGM ini diikuti oleh mahasiswa afirmasi asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar DIY.
Baca SelengkapnyaRektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara
3 Desember 2022
Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program yang diluncurkan pemerintah itu.
Baca Selengkapnya9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II
28 September 2022
Yang teranyar adalah bela negara ala Presiden Putin, rakyat diminta terlibat dalam perang menyerang Ukraina. Perintah ini banyak ditolak warga.
Baca SelengkapnyaBela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin
28 September 2022
Bela negara dalam spektrum keras, dapat dilakukan dengan cara melindungi negara dari ancaman musuh bersenjata di medan pertempuran.
Baca Selengkapnya4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI
10 September 2022
keberadaan ASN dalam Komcad berguna untuk meningkatkan kualitas Komponen Cadangan
Baca SelengkapnyaBamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI
6 September 2022
Bela negara bukan sekadar siap angkat senjata. Bela negara termasuk mengatasi ancaman ideologi yang menyuburkan intoleransi, separatis, dan pemahaman religi yang dangkal.
Baca Selengkapnya