Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI

image-gnews
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat acara Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia, di Jakarta, Senin (5/9/22).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat acara Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia, di Jakarta, Senin (5/9/22).
Iklan

INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo menuturkan para pendiri bangsa menempatkan bela negara pada posisi sentral dengan merumuskannya secara eksplisit dalam konstitusi. Artinya, tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Konsepsi bela negara sendiri memiliki spektrum pemaknaan yang luas. Sebagai tekad, sikap, tindakan setiap warga negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air, didasari oleh kesadaran dan komitmen untuk berbakti pada negara dan kesediaan berkorban demi kepentingan negara, serta menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman.

"Rumusan di atas setidaknya mengisyaratkan dua pesan penting. Pertama, bahwa upaya bela negara adalah tanggung jawab bersama segenap warga negara, tanpa kecuali. Kedua, bahwa bela negara memiliki dua dimensi implementasi, yakni sebagai hak warga negara untuk berpartisipasi, dan sebagai kewajiban manakala kondisi mengharuskan partisipasi warga negara," ujar Bamsoet dalam acara Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia, di Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Hadir antara lain Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jesua Un, Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono, Ketua Senat UKI Admonobudi Soebagio, Pendeta Kampus, Pdt. Merciana Saragih, serta para mahasiswa baru UKI tahun akademik 2022 – 2023.

Bamsoet menjelaskan, konsepsi bela negara tidak boleh dimaknai secara sempit, hanya sebatas upaya menjaga dan melindungi negara dari ancaman militer. Bela negara bukan sekadar memanggul senjata atau kesanggupan menjadi sumber daya komponen cadangan negara, sebagai penopang kekuatan militer.

Namun, ancaman non-militer yang bersifat kasat mata, kompleks, dan berdimensi ideologis, justru menghadirkan tantangan yang tidak mudah ditanggulangi. Ancaman berdimensi ideologis tersebut mewujud dalam beragam fenomena, antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan masyarakat, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, munculnya sikap disintegrasi hingga separatisme, serta beragam bentuk ancaman lainnya yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

Survei nasional yang dilakukan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta pada akhir tahun 2020 mencatat sekitar 30,16 persen mahasiswa Indonesia memiliki sikap toleransi beragama yang rendah atau sangat rendah. Hasil survei SMRC pada bulan Juni 2022 juga mengindiksikan bahwa tingkat toleransi publik di Indonesia masih rendah, dengan indeks sebesar 49,1 (dalam skala 0-100).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selanjutnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, hingga tahun 2021 masih ada sekitar 33 juta penduduk Indonesia yang terpapar paham radikalisme. Sedangkan isu separatisme dan aksi kekerasan, khususnya di wilayah Papua, masih menyeruak sepanjang tahun 2022 dan menyebabkan jatuhnya korban masyarakat sipil," tutur Bamsoet.

Kondisi ini ditambah dengan merasuknya nilai-nilai asing melalui globalisasi yang mulai menggeser nilai-nilai kearifan lokal dan menggerus nilai-nilai ke-Indonesiaan. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya, menjadi pusat daya tarik bagi kepentingan global.

Di sisi lain, penduduk Indonesia yang tersebar dalam gugusan negara kepulauan, dengan tingkat kemajemukan yang sangat heterogen, menjadikan posisi bangsa Indonesia rentan terhadap infiltrasi asing dan ancaman perpecahan.

Karena itu, Bamsoet menjelaskan, penting untuk memaknai konsep bela negara secara komprehensif dan mempertahankan kedaulatan negara dalam segala aspek dan dimensinya. Baik melalui kedaulatan politik, kedaulatan ideologi, kedaulatan pertahanan keamanan, kedaulatan wilayah teritorial, kedaulatan ekonomi, maupun kedaulatan sosial-budaya.

“Di sinilah urgensi menghadirkan konsep bela negara dalam dimensi ideologis. Diperlukan pembaruan paradigma dan pengembangan strategi bela negara yang sesuai dengan kebutuhan zaman," kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht

4 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi penunjukan Yacht Sourcing sebagai dealer eksklusif superyacht Nomad dan Majesty di Indonesia oleh Gulf Craft.


Bank Mandiri Meraih Worlds Best Bank 2024 Versi Forbes

5 jam lalu

Bank Mandiri Meraih Worlds Best Bank 2024 Versi Forbes

Bank Mandiri kembali dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik dalam daftar Worlds Best Bank 2024 versi Forbes sebagai bank pelat merah terbaik di Indonesia.


Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

7 jam lalu

Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.


Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

12 jam lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.


Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

12 jam lalu

Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

Pelatihan dan peningkatan SDM diperlukan agar Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju bisa melakukan ekspor.


Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

13 jam lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.


Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

1 hari lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.


Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

1 hari lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya


Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

1 hari lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.


Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

1 hari lalu

Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), Nikson Nababan, blusukan ke Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan, pada Rabu, 8 Mei 2024.