5 Kelemahan Penulis Buku Jokowi Undercover Versi Polisi

Reporter

Rabu, 4 Januari 2017 19:19 WIB

Buku Jokowi Undercover. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan sudah memerintahkan tim dari Badan Reserse Kriminal Polri untuk membedah buku Jokowi Undercover yang ditulis Bambang Tri Mulyono.

Polisi telah menetapkan Bambang sebagai tersangka ujaran kebencian. Bambang ditangkap di Tunjungan, Bolra, Jawa Tengah, pada Jumat, 30 Desember 2016. Kini, Bambang ditahan di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Baca:
Penulis Jokowi Undercover Terancam Bui 6 Tahun
Penulis Jokowi Undercover, Tito: Mohon Maaf, Intelektualnya...


Berdasarkan hasil pembedahan buku Jokowi Undercover, polisi mencatat beberapa kelemahan sang penulis buku. Berikut ini kelemahan tersebut.

1. Penulis tidak memiliki kemampuan metodologi untuk melakukan penelitian

Tito mengatakan, penyidik melihat fakta dan metodologi penulisan buku itu. Menurut Tito, metodologi penulisan harus dilengkapi dengan data pendukung. Namun, dalam buku Jokowi Undercover, penulis tidak bisa menunjukkan data primer seperti akta kelahiran atau sumber pertama atau orang yang mengetahuinya.

“Contohnya penulis mengatakan, mohon maaf, Bapak Jokowi ini keturunan dari A, kami tanya apakah penulis punya data primer? Tapi ini tidak ada,” kata Tito di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Januari 2017.

Penyidik juga menanyakan keberadaan data sekundernya. “(Kami tanya lagi) Ada enggak data sekunder? Dia katakan tahu dari orang lain,” kata Tito. Orang lain yang dimaksudkan penulis juga tidak mempunyai rujukan atau buku.

2. Penulis menganalisis lalu membuatnya menjadi sebuah tulisan

Tito menduga Bambang sebagai penulis menganalisis sendiri karena dia tidak bisa menunjukkan data primer dan tidak ada rujukan atau buku. “Jadi dia menganalisis sendiri berdasarkan foto, dihitung sendiri gambarnya, panjang alisnya, segala macam. Dia punya enggak keahlian itu?” ucap Tito.

3. Penulis tidak lulus pendidikan kesarjanaan

Tito mengatakan Bambang tidak lulus jenjang pendidikan kesarjanaan (strata satu). Menurut Tito, penulis Jokowi Undercover itu tamat sekolah menengah atas. “Waktu kami interview, mohon maaf kemampuan intelektualnya relatif menengah ke bawah,” ujarnya.

4. Kemampuan menulisnya berantakan

Menurut Tito, penyidik Bareskrim Polri ragu akan kemampuan menulis Bambang. “Kemampuan menulisnya berantakan, tidak mengikuti sistematika,” ujarnya. Ia bahkan menilai tulisan Bambang bahkan tidak seperti skripsi.

5. Penulis diduga diajari seseorang untuk menulis buku itu

Tito mengatakan penyidik Bareskrim Mabes Polri sedang mendalami siapa yang mengajari Bambang. Sebab, penyidik meragukan kemampuan menulis Bambang.

”Kami akan dalami siapa yang menggerakkan, siapa yang mengajari dia (Bambang),” kata Tito. “Kami akan lihat siapa di balik dia, kami akan usut. Tolong dicatat.”

REZKI ALVIONITASARI

Simak pula:
Dicokok KPK, Ini 3 Pekerjaan Bupati Klaten yang Terbengkalai
Hoax, B.J. Habibie Dikabarkan Meninggal



Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

11 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

11 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

11 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

11 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

11 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

24 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya