Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri upacara peringatan hari ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke 45 di lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, 29 November 2016. Sebagian besar PNS mengenakan seragam batik biru khas Korpri. Sebagian dari mereka mengenakan baju adat daerah masing-masing dan berbaris di barisan terdepan. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap sejumlah aktivis pada pagi tadi. Mereka ditangkap atas dugaan makar. Presiden Joko Widodo tak berkomentar banyak ihwal penangkapan tersebut.
Di sela-sela mengunjungi proyek renovasi Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Presiden meminta awak media menanyakan langsung ke Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian. “Tanya Kapolri,” ucapnya di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.
Polda Metro Jaya dikabarkan menangkap sejumlah aktivis terkait dengan dugaan makar. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah sebelum aksi 2 Desember 2016 digelar di Monas.
"Ada sejumlah orang yang diamankan Polda dan masih dalam pemeriksaan," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat ditemui dalam aksi 212. Boy mengaku masih belum mengetahui identitas delapan orang itu.
Salah satu aktivis yang diperiksa dan dibawa aparat ialah Sri Bintang Pamungkas yang ditangkap di rumahnya di Cibubur. Penangkapan ini dilakukan karena pendiri Partai Uni Demokrasi Indonesia itu diduga melakukan makar. Nama lain yang beredar ialah Ratna Sarumpaet dan musikus Ahmad Dhani.