Kasus Munir, Jokowi Diminta Bentuk TPF Baru

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Oktober 2016 23:02 WIB

Aliansi Mahasiswa untuk Munir (Amuk Munir) konferensi pers tuntut pemerintah segera sampaikan laporan TPF Munir,di LBH Jakarta, 25 Oktober 2016. TEMPO/DENIS RIANTIZA

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil meminta Presiden Joko Widodo segera membentuk Tim Pencari Fakta baru untuk menyelesaikan perkara hukum kematian aktivis HAM Munir Said Thalib. Itu didorong dari ketidakjelasan keberadaan dokumen resmi laporan TPF kasus Munir, yang dibentuk di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Segera bentuk TPF baru dengan kewenangan yang lebih kuat, dan dengan anggota yang tak hanya terdiri dari unsur pemerintah, tapi juga masyarakat,” ujar perwakilan koalisi tersebut, Al Araf, lewat keterangan pers, Kamis, 27 Oktober 2016.

Organisasi yang terdiri dari lembaga seperti Imparsial, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan beberapa mantan anggota TPF Munir itu mengaku merasa kecewa terhadap pemerintah, yang dinilai tidak jelas mengusut keberadaan dokumen itu.

“Kami memandang kelola sistem administasi pemerintahan sangat buruk. Dokumen yang begitu penting untuk mengungkap kejahatan pembunuhan, tidak diketahui keberadaannya,” ujar Araf.

Kasus Munir kembali menjadi perbicangan usai keluarnya putusan Komisi Informasi Publik (KIP), yang mengharuskan pemerintah untuk mengumumkan isi dokumen TPF. Informasi mengenai ketidakjelasan keberadaan dokumen itu kemudian menjadi kontroversi.

Reaksi pun muncul dari Presiden RI Keenam SBY, dan jajaran menteri di era pemerintahannya. Mantan sekretaris kabinet era SBY, Sudi Silalahi menyatakan laporan TPF telah diterima atasannya.

Salinannya pun disebarkan ke instansi terkait. “Jika benar dokumennya hilang, itu adalah kejahatan tindak pidana, mengacu pada Pasal 53 Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008,” kata Araf.

Keterangan Sudi pun diragukan oleh koalisi itu. “Upaya pengungkapan kasus belum selesai karena sejumlah temuan TPF belum ditindaklanjuti. Keterangan Sudi Silalahi bahwa semua rekomendasi TPF telah dijalankan oleh SBY, tidak benar.”

Koalisi pun meminta dukungan Dewan Perwakilan Rakyat RI, untuk mendorong kejelasan dari pemerintahan Jokowi, maupun pihak terkait yang ada di era pemerintahan SBY.

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

41 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

48 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

27 Desember 2023

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

Komnas HAM didesak menetapkan kasus pembunuhan Munir jadi pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

8 September 2023

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

KASUM mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuka dokumen laporan Tim Pencari Fakta atau TPF Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

12 Mei 2023

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

Komnas HAM mengatakan tim ad hoc penyelidikan kasus pelanggaran HAM berat Munir saat ini masih bekerja.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Perkembangan Tim Adhoc Munir Baru Selesai di Internal

28 Desember 2022

Komnas HAM Sebut Perkembangan Tim Adhoc Munir Baru Selesai di Internal

Komnas HAM mengatakan perkembangan pembentukan ulang tim ad hoc kasus Munir saat ini baru rampung di internal.

Baca Selengkapnya

Tak Bisa Umumkan Hasil Penyelidikan, Eks TPF Munir Sebut Terbelenggu Keppres Era SBY

27 Desember 2022

Tak Bisa Umumkan Hasil Penyelidikan, Eks TPF Munir Sebut Terbelenggu Keppres Era SBY

Eks anggota TPF Munir, Usman Hamid, menyebut tidak bisa membuka isi laporan terbentur Keppres No. 111 Tahun 2004 yang dikeluarkan era Presiden SBY

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya