Pengentasan Kemiskinan Jalan di Tempat, Ini Alasan Mensos  

Reporter

Senin, 24 Oktober 2016 14:13 WIB

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kediaman orang tua Eno Farihah di Lebak Wangi, Kabupaten Serang. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan angka kemiskinan selama dua tahun pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kala hanya sekitar 500 ribu orang. Rendahnya angka ini dikritik karena tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 100 triliun.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut bencana alam menjadi penyebab rendahnya angka penurunan kemiskinan. "Kemiskinan terjadi karena banyak masyarakat mendadak menjadi miskin, karena mereka terdampak dari bencana alam, apakah erupsi gunung, banjir, tanah longsor," kata Khofifah dalam temu media bertema Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Senin, 24 Oktober 2016, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Khofifah mengatakan bencana alam itu membuat masyarakat kehilangan rumah, harta benda, termasuk kehilangan hewan-hewan peliharaan.

Khofifah mencontohkan bencana asap yang terjadi pada 2015. Ada sembilan provinsi yang terdampak asap dari kebakaran hutan dan lahan. "Kalau itu dikonversi, berapa sebetulnya produktivitas masyarakat yang tereduksi dari bencana asap yang cukup luas di tahun 2015 akhir," kata Khofifah.

Baca: Puskesmas di Surabaya, Rasa Rumah Sakit

Akibat bencana itu, kata Khofifah, pertumbuhan ekonomi yang semestinya bisa tinggi harus tereduksi. "Masyarakat yang mestinya bisa mengikuti layanan pendidikan dengan baik, akhirnya juga terkendala."

Untuk itu, Khofifah meminta perhitungan kemiskinan harus dilakukan secara berimbang. Sebab, ada banyak hal yang berdampak pada peningkatan pengurangan angka kemiskinan, begitu juga sebaliknya. Semua itu bisa mempengaruhi produktivitas serta pendapatan masyarakat.

Kritik terhadap rendahnya penurunan kemiskinan diungkapkan Direktur Institute For Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati. Ia menilai, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan masih berada pada angka 28 juta penduduk. "Hanya turun 500 ribu orang dengan anggaran lebih dari Rp 100 triliun. Untuk mengurangi 500 ribu, dana Rp 100 triliun ini tidak efektif dan sangat mahal," kata Enny, Rabu pekan lalu.

Bila dilihat dari distribusi pendapatan, kata Enny, yang mengalami kenaikan adalah 10 persen teratas tingkat pendapatan. "Sebanyak 90 persen terjadi penurunan," katanya.

Enny menjelaskan, apabila terjadi penurunan kesenjangan, itu bukan disebabkan garis di bawah kemiskinan yang mengalami kenaikan kesejahteraan, melainkan yang berada di atas garis mengalami penurunan.

Simak: 2 Tahun Jokowi-JK: Rapor Merah untuk Penanganan Kasus HAM

Enny menambahkan, meski angka kemiskinan turun, itu tidak disertai perbaikan daya beli masyarakat dan pengadaan lapangan kerja. "Mau bikin program apa pun, kalau tidak ada lapangan pekerjaan tersedia, yang turun hanya angka statistik. Orang miskin itu karena tidak ada lapangan pekerjaan," kata Enny.

Khofifah mengatakan dari Kementerian Sosial, anggaran yang langsung yang diterima masyarakat adalah Rp 9,8 triliun. Anggaran ini didistribusikan melalui program Keluarga Harapan. Dia mengatakan anggaran selanjutnya yang akan didistribusikan adalah melalui program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.

Namun, Khofifah mengatakan pembangunan infrastruktur yang mempermudah koneksitivas dan aksesibilitas daerah juga secara bertahap akan meningkatkan pendapatan masyarakat. "Jadi banyak sekali variabel-variabel yang menentukan derajat kesejahteraan masyarakat, begitu pula terhadap kemungkinan penurunan derajat kesejahteraan masyarakat," katany.

AMIRULLAH | ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

5 jam lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jalan Mulus Khofifah Indar Parawansa Menuju Pilkada Jawa Timur

13 jam lalu

Jalan Mulus Khofifah Indar Parawansa Menuju Pilkada Jawa Timur

Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap bekerja keras dan memenangkan Pilkada Jawa Timur 2024 usai menerima rekomendasi dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Cerita Khofifah Kalah 2 Kali di Pilgub Jatim, Sebut Tak Pernah Usik Rival

8 hari lalu

Cerita Khofifah Kalah 2 Kali di Pilgub Jatim, Sebut Tak Pernah Usik Rival

Khofifah Indar Parawansa bercerita saat dirinya kalah dua kali di Pilgub Jatim. Meskipun kalah, dia mengaku tak pernah mengusik kemenangan rival politiknya.

Baca Selengkapnya

PAN Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau Saja

8 hari lalu

PAN Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau Saja

Ketum PAN Zulkifli Hasan menegaskan dukungannya untuk Khofifah Indar Parawansa di gelaran Pilgub Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

9 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

10 hari lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

11 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

15 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

18 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya