Sempat Bela Dimas Kanjeng, Marwah Daud Kini Diperiksa Polisi  

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 14:33 WIB

Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan Marwah Daud. TEMPO, Youtube

TEMPO.CO, Surabaya - Marwah Daud Ibrahim, Senin, 17 Oktober 2016, memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur terkait dengan kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu dipanggil sebagai saksi untuk Taat Pribadi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pada 30 September lalu.

Marwah tiba di Markas Polda pada pukul 09.15 WIB. Dia datang tanpa suaminya, Tajul Ibrahim. Padahal penyidik juga memanggil suaminya, yang diduga mengajak ribuan orang dari Sulawesi Selatan bergabung menjadi pengikut Taat Pribadi. "Bapak (Tajul) tidak bisa hadir karena sakit," ujar kuasa hukum Marwah, Isa Yulianto, Senin, 17 Oktober 2016.

Baca: Saat Marwah Daud Mundur dari MUI Demi Bentengi Dimas Kanjeng

Nama Marwah Daud mencuat dan dikaitkan dengan Taat Pribadi karena sikapnya yang membela habis-habisan. Doktor lulusan American University, Washington, DC, Amerika Serikat, itu mengaku pernah melihat karomah Taat. Marwah menjadi pengikut Taat sejak 2011. Dia memutuskan menjadi "santri" setelah satu tahun berpikir dan merenung serta menyaksikan aksi Taat menghadirkan uang secara gaib di Padepokan Dimas Kanjeng. Dia kemudian didaulat menjadi ketua yayasan padepokan tersebut.

"Beliau (Taat Pribadi) bisa memindahkan barang dari dimensi satu (gaib) ke dimensi nyata," ucap Marwah, 1 Oktober 2016. Ia mencontohkan mukjizat para nabi, seperti Nabi Ibrahim yang bisa memerintah jin memindahkan kerajaan. Begitu juga kemampuan teknologi manusia membuat pesawat terbang. "Dulu orang tidak percaya besi bisa terbang. Sekarang ada pesawat yang bisa terbang."

Baca: 3 Jubah Dimas Kanjeng Taat Ini Diduga untuk Gandakan Uang

Untuk meyakinkan Marwah, Taat Pribadi pernah menyuruh pengikutnya mengirim uang dua koper ke rumah Marwah. "Nilainya miliaran," ujar pengikut Taat, Junaidi, sesuai dengan pengakuan pengikut Taat lain, Ismail Hidayah, yang tewas dibunuh.

Setelah uang itu ditaruh di teras rumah Marwah, Taat yang sudah berkonspirasi dengan Ismail langsung menelepon Marwah untuk memberi tahu bahwa ada uang yang muncul secara gaib di rumahnya. Tipuan itu dilakukan sebelum Marwah bergabung.

Baca: Marwah Daud Bicara Kaitan Dimas Kanjeng dan Nabi Sulaiman

Saat dikonfirmasi terkait dengan uang di koper, Marwah mengaku tidak pernah menerima. "Setahu saya, tidak pernah," ujar Marwah melalui pesan pendek kepada Tempo pada 2 Oktober 2016. Meski membantah soal koper berisi uang, Marwah tetap meyakini Taat Pribadi mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki manusia biasa.

NUR HADI | ISHOMUDDIN

Baca juga:
Taman Balai Kota Rusak Akibat Demo, Ahok: Ampunilah Mereka
Saksi Gatot, Aktris Nabila Putri Penuhi Panggilan Polisi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

2 jam lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

6 jam lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

10 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

11 jam lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

1 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

1 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

2 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

7 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya