TEMPO.CO, Jakarta - Program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (4/10) malam membahas kontroversi Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Marwah Daud Ibrahim, sebagai pengikut setia Dimas Kanjeng, turut dihadirkan. Marwah Daud sadar dirinya menjadi sorotan banyak pihak dan menganggap dirinya tidak rasional karena membela habis-habisan Dimas Kanjeng. Marwah Daud adalah politikus Partai Gerindra, pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak ingin terjadi konflik kepentingan, pada Selasa, 4 Oktober 2016, malam, saat siaran langsung ILC, Marwah Daud Ibrahim akhirnya menyatakan mundur dari kepengurusan MUI. "Supaya seluruh prosesnya berlangsung objektif. Saya mengundurkan diri dari kepengurusan MUI, bisa untuk sementara atau selamanya. Agar tidak menjadi prasangka negatif, jadi sekarang saya sudah lepas," ujar Marwah Daud Ibrahim yang juga Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Baca: Begini Kisah 2 Koper Uang 'Gaib' di Rumah Marwah Daud
Untuk selanjutnya, Marwah Daud Ibrahim meminta kepada semua pihak agar bersabar dan bisa menunggu pembuktian apa yang dia yakini tentang kelebihan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Adapun sebelumnya, bekas pengikut pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Taat, Mohamad Abdul Junaidi, mengungkap jika orang kepercayaan Taat, Ismail Hidayah, pernah menaruh koper berisi uang asli miliaran rupiah di teras rumah politikus Partai Gerindra, Marwah Daud Ibrahim.
Menurut Junaidi, dua koper uang itu ditaruh di sana secara sembunyi-sembunyi seakan-akan muncul tiba-tiba atas kemampuan Dimas Kanjeng memindahkan atau memunculkan uang atau barang. "Ismail pernah cerita pada saya, sebenarnya dia yang menaruh di rumah Bu Marwah,” kata korban yang juga teman dekat Ismail, Mohamad Abdul Junaidi. Tujuannya untuk meyakinkan Marwah bahwa Taat memiliki kemampuan memindah barang termasuk uang atas perantara jin.
Baca: Dimas Kanjeng Blakblakan ke Anggota DPR, Polisi: Bullshit!
"Dalam kepercayaan kami, jin memang bisa melakukannya, tapi ini bukan jin, Ismail yang menaruhnya," kata Juniadi, yang juga mengaku tertipu Rp 202 juta oleh Dimas Kanjeng. Ismail diduga tewas dibunuh komplotan Dimas Kanjeng. Junaidi bercerita, Ismail membawa uang dua koper ke rumah Marwah seakan-akan uang itu tiba-tiba muncul atau dibawa jin. Uang dua koper itu diletakkan di teras rumah Marwah. “Waktu itu Bu Marwah katanya sedang tidur,” ujar Junaidi menirukan ucapan Ismail.
Baca Pula
Sophia Latjuba & Cerita Merapatnya Dia ke Tim Ahok-Djarot
DPRD Adu Protes, Djarot Saiful Bertopang Dagu, Ternyata...
Selanjutnya: Setelah uang ditaruh di...