Lambatnya E-KTP, DPR Kritik Kemendagri Tak Proaktif

Selasa, 13 September 2016 22:13 WIB

Sejumlah warga mengantri pengambilan KTP Elektronik di Kantor RW 04, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Rambe Kamarulzaman menilai lambatnya proses pendataan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) disebabkan pemerintah yang kurang proaktif. Menurut Rambe, selama ini petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hanya menunggu masyarakat untuk datang ke kantor dan ikut proses pendataan.

"Jangkauan pemerintah ke bawah sangat lemah. Harus turun ke desa dan pelosok memang repot, tapi itu tugas pemerintah untuk jemput bola," kata Rambe saat dihubungi, Selasa, 13 September 2016.

Menurut dia, sebagian besar penduduk yang belum masuk dalam pendataan KTP elektronik adalah masyarakat yang tinggal di pelosok dan golongan tidak mampu. Hal ini menyebabkan, mereka kekurangan informasi dan akses untuk ikut dalam program pencatatan administrasi kependudukan secara elektronik. Pemerintah tak akan pernah menyelesaikan pendataan KTP elektronik jika tak 'menjemput bola' ke masyarakat kelompok tersebut.

"Pemerintah harus sanggup," kata Rambe. Toh, Parlemen Senayan, menurut Rambe, telah mendesak Kementerian Dalam Negeri untuk menuntaskan proses pencatatan data KTP Elektronik, khususnya di seluruh wilayah yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017. Ia menilai, Parlemen sepakat menggunakan KTP elektronik sebagai data utama untuk menentukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di 101 daerah tersebut. "Sampai saat ini berdasarkan rapat konsultasi ada 5 juta penduduk yang belum input data KTP elektronik,” ujar dia.

KTP elektronik yang memiliki sistem integrasi kependudukan dinilai mampu mencegah berbagai permasalahan klasik dalam pemilihan umum, antara lain pemilih ganda. Hal ini yang menjadi dasar parlemen berkukuh menetapkan KTP elektronik sebagai dasar penyusunan DPT meski Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota sendiri mengamanatkan penerapan kebijakan ini per Januari 2019.

"Kami (parlemen) push supaya mereka (Kemendagri) cepat," ujar Rambe.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya