Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan salam komando dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya seusai melakukan pertemuan tertutup di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, 7 September 2016. Pertemuan tersebut membahas berbagai persoalan kehutanan yang diantaranya terkait Surat Perintah Penghentian Perkara (SP3) pembakaran hutan di Riau. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian akhirnya berkomentar soal foto perwira Polri bersama bos perusahaan sawit Riau yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Menurut Tito, pengusaha sawit yang berfoto bersama perwira Kepolisian Daerah Riau tersebut tidak termasuk yang kasusnya dihentikan penyidik. "Foto-foto itu tidak ada hubungannya dengan SP3 kasus karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 September 2016.
Tito berujar kalau ada yang menghubungkan foto itu dengan penghentian penyidikan perkara, maka jawabannya tidak ada hubungan sama sekali. "Cuma permasalahannya ada yang berusaha menghubungkan itu," kata Tito.
Tito menuturkan anggota Polda Riau datang ke sebuah tempat bukan untuk bertemu bos perusahaan sawit PT APSL. "Mereka berkumpul untuk kerja dan ada teman datang dari Mabes Polri," ucapnya.
Saat para perwira polisi itu berkumpul, imbuh Tito, sekelompok pengusaha yang kebetulan berada di meja lainnya mendatangi mereka karena sudah saling kenal. Mereka lantas mengobrol dan berfoto.
"Dan namanya foto, itu problemnya, kalau seandainya tidak diterima saat diajak foto, nanti dikira polisi sombong," ujar Tito. "Difoto-foto, nanti muncul isu seperti itu. Jadi tolong berpikir positiflah jangan negativethinking."
Pada 1 September 2016 beredar foto di media sosial yang menunjukkan seorang direktur di Polda Riau dan Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru terlihat akrab dengan bos PT APSL. Menurut Organisasi Publik Melawan Karhutla, lahan perusahaan PT APSL tengah terbakar hebat di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokau Hulu.