Agus Widjojo: Rumusan Hasil Simposium 1965 Sudah Final

Reporter

Jumat, 5 Agustus 2016 20:31 WIB

Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, berbicara dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, 18 April 2016. Simposium ini diadakan guna menemukan penyelesaian masalah Tragedi 1965. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo mengatakan rumusan hasil simposium tragedi 1965 sudah final. Namun dia enggan menyampaikan hasil yang didapat dari rekomendasi simposium 1965 pada April 2016, dan Simposium Anti-Partai Komunis Indonesia yang dilaksanakan pada Juni.

"Rumusan itu sudah disepakati. Sudah ada di Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, nanti akan disampaikan," kata Agus usai pertemuan internal di kantor Menkopolhukam Wiranto, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016.

Agus yang menjadi ketua panitia pengarah Simposium Membedah Tragedi 1965 Pendekatan Kesejarahan di Hotel Arya Duta itu mengaku tak mengetahui jelas kapan substansi kegiatan itu akan diumumkan. "Nanti tergantung, dari sini kan sudah saya lepas di Menkopolhukam, lalu ke Presiden," kata Agus.

Namun, dia memastikan pembahasan terkait simposium tak akan selamanya ditutup pemerintah. "Sudah disepakati, dan sudah final."

Isu pelanggaran hak asasi manusia berat dalam peristiwa 1965 menjadi panas beberapa bulan lalu. Pro kontra di masyarakat timbul usai simposium yang diadakan pemerintah di Arya Duta. Pada awal Juni, sejumlah purnawirawan TNI yang tak puas pun menggagas simposium tandingan, dengan pendekatan berbeda.

Isu ini pun berujung pada tarik menarik aturan penertiban atribut berlambang palu arit, yang dianggap sebagai simbol kebangkitan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ada pula wacana penggalian makam korban 1965, yang data lokasinya sudah diberikan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 kepada pemerintah.

Wacana yang didukung Menkopolhukam kala itu, Luhut Binsar Pandjaitan, ditentang beberapa kalangan, bahkan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Baik data lokasi makam, maupun rekomendasi simposium diketahui masih dalam pengkajian tim khusus pelanggaran HAM Kemenkopolhukam, namun belum ada kejelasan hingga kini.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

13 Juli 2023

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

PT Adhi Karya dan PT PP, mendapat proyek infrastruktur kereta api di Filipina senilai Rp 9 triliun. Penandatanganan di depan Presiden Marcos Jr

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya