Masyarakat Diminta Cerdas Tanggapi Info dari Medsos

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 31 Juli 2016 15:08 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kiri) saat Konferensi Pers di Halim Perdanakusumah, Jakarta, 31 Juli 2016. TEMPO/Inge Klara

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian meminta jajarannya untuk merapatkan barisan dengan TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk menjaga kerukunan dan tidak terpengaruh isu-isu negatif. Sebelumnya, wilayah Tanjungbalai sempat ricuh yang disebabkan kesalahpahaman informasi di media sosial.

Oleh karena itu, Tito mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas mencerna info yang diedarkan melalui media sosial. "Jangan mudah terprovokasi. Cari tahu dulu kebenaran info yang beredar melalui medsos," katanya di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad, 31 Juli 2016.

Disinggung mengenai pencegahan, Tito mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengawasi penggunaan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan lainnya. "Mungkin salah satunya dengan mengajak provider-provider tersebut membuka server di sini," katanya.

Tito juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarluaskan berita atau info melalui media sosial. Pasalnya, jika terbukti info yang disebarkan bersifat provokatif, pengguna akun tersebut bisa dikenakan sanksi.

"Jangan sekali-kali mengedarkan info negatif yang membakar emosi masyarakat karena ada hukumannya di UU ITE, bagi penyebar hate speech dan berita-berita negatif," ujar Tito menjelaskan.

Meski begitu, juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan polisi hingga saat ini belum menangkap pelaku penyebaran info melalui akun Facebook yang menjadi pemicu kericuhan. "Pelaku belum ketahuan, masih kami selidiki," katanya.

Sebelumnya, kerusuhan di Tanjungbalai, Sumatera Utara, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat, 29 Juli. Dalam kejadian tersebut, massa membakar barang-barang di dua wihara dan lima klenteng.

Kericuhan ini diduga karena masyarakat salah paham dengan perkataan seseorang dari etnis Cina. Padahal sebelumnya kasus salah paham ini sudah diselesaikan secara lokal oleh kedua pihak.

Lalu tersiar pesan lewat media sosial yang menyebutkan bahwa masjid dilarang memperdengarkan azan. Pesan berantai itulah yang akhirnya menyulut kemarahan umat Islam di Tanjungbalai.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

2 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

2 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

2 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

2 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

16 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

17 hari lalu

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

Mendagri Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk bersatu kembali pasca Pemilu Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

29 hari lalu

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

29 hari lalu

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

RUU DKJ disahkan DPR sebagai undang-undang, di sana terdapat soal Dewan Kawasan Aglomerasi yang nanti akan dipimpin wakil presiden.

Baca Selengkapnya

DPR Resmi Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-Undang, PKS Menolak

30 hari lalu

DPR Resmi Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-Undang, PKS Menolak

Sebelum palu diketuk, PKS sempat mengajukan interupsi terkait RUU DKJ. Mereka mengusulkan agar Jakarta tetap menjadi ibu kota legislasi.

Baca Selengkapnya