Senjata Santoso Ditemukan: Lokasi dan Aktor Penemunya

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 27 Juli 2016 03:19 WIB

Isteri Santoso, Jumiatun alias Umi Delima (tengah) diamankan anggota Satgas Operasi Tinombala setelah menyerahkan diri di Poso, Sulawesi Tengah, 23 Juli 2016. Jumiatun menyerahkan diri setelah kelelahan dan kelaparan. ANTARA FOTO/Satgas Operasi Tinombala

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman membenarkan Tim Alfa 29 Yonif 515/Raider Kostrad yang tergabung dalam Satgas Tinombala, berhasil menemukan senjata SS2 V4 (Nomor Senjata 015700) milik pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso yang luput dari penyitaan.

Akibatnya,senjata itu dapat dibawa lari saat terjadi kontak tembak beberapa hari lalu. "Senjata tersebut pada siang tadi sekitar pukul 13.20 Wita di area lokasi tanah longsor yang berjarak 50 meter dari pinggir Sungai Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah," kata Mayjen Tatang Sulaiman di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016.

BACA: Pasca Tewasnya Santoso, Begini Kondisi Poso Versi Polisi

Pascakontak tembak pada 18 Juli 2016 yang menewaskan dua orang terduga teroris Poso, yakni Santoso dan Mukhtar di Tambarana, Poso, Satgas Tinombala menyusun strategi pengejaran terhadap tiga orang yang lolos ke dalam hutan. Ketiga orang tersebut terdiri atas dua orang wanita dan satu orang pria.

Salah satu wanita yang kabur ditengarai membawa sepucuk senapan, yaitu istri kedua Santoso bernama Jumiatun Muslim alias Umi Delima. Satgas Tinombala membentuk lima tim dalam memburu ketiga orang yang melarikan diri itu. Pada 22 Juli 2016, Tim Alfa 17 Yonif 303 Raider/Kostrad menyergap salah satu teroris wanita yang melarikan diri.

BACA: Senjata Santoso yang Disembunyikan Jumiatun Ditemukan

Wanita itu Jumiatun Muslim, istri kedua Santoso. Karena merasa terdesak akhirnya Jumiatun Muslim menyerahkan diri dalam kondisi tidak bersenjata. Mengetahui buronan tersebut adalah istri Santoso dan tidak bersenjata, Tim Alfa 17 tidak menembak namun dia ditangkap hidup-hidup dengan tetap waspada ketika melakukan penangkapan.

"Setelah dilakukan penangkapan terhadap istri kedua Santoso, Satuan Tugas Tinombala berusaha menggali informasi tentang keberadaan anggota teroris lainnya, termasuk senjata milik gembong teroris Santoso yang hilang pascakontak tembak," kata Mayor Jenderal Tatang Sulaiman.

BACA: Bekas Kombatan Afghanistan: Pendukung Santoso Masih Banyak

Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan, saat ditangkap Jumiatun Muslim diperlakukan secara manusiawi layaknya seorang wanita. "Perlakuan dan pendekatan secara kemanusiaan membuat istri kedua Santoso mau memberikan informasi tentang keberadaan senjata yang sempat dibawa olehnya," ujarnya.

Senjata itu, menurut Tatang, disimpan di suatu tempat namun tidak tahu persis letaknya, mengingat Jumiatun Muslim lupa karena malam hari dan sudah lelah membawa senjata yang berat. Mendapat informasi yang sangat berharga itu, Satgas Tinombala memerintahkan Tim Alfa 29 untuk menemukan senjata itu.

BACA: Cerita Pelarian Istri Santoso, Setelah Teroris Terjatuh...

Diperintahkannya Tim Alfa 29 untuk melakukan penyisiran, karena Tim itu yang mengetahui lokasi dan mengenal medan ketika kontak tembak dengan kelompok teroris yang menewaskan Santoso. Setelah dua hari mencari, akhirnya senjata ini ditemukan dengan posisi senjata SS2 V4 disandarkan pada pohon kecil berdaun lebar.

ANTARANEWS.COM

BACA JUGA
Cuitan Sudirman Said Usai dari Istana: Tugas Besar Selesai
Dijagokan Lawan Ahok, Kenapa Risma Disebut Mirip Jokowi?

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

13 Januari 2022

Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

Satgas Madago Raya mengimbau kepada warga untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok ekstrem itu.

Baca Selengkapnya

Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

20 September 2021

Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

Beberapa gembong teroris tewas terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh aparat Indonesia. Ada juga yang dieksekusi mati di Nusakambangan

Baca Selengkapnya

Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

20 September 2021

Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

Selain MIT, di Indonesia terdapat beberapa jaringan kelompok teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan JI

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

2 Maret 2021

Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur dan teroris Poso, Ali Kalora, diduga tertembak saat bentrok senjata dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Poso

Baca Selengkapnya