TEMPO.CO, Jombang - Komunitas pencinta dan pelestari ajaran Gus Dur, Gusdurian, mendukung putusan pengadilan internasional atau International People’s Tribunal (IPT) dalam tragedi 1965 di Indonesia.
“Kami mengapresiasi positif putusan panel hakim IPT. Para hakim tidak menemukan keraguan sedikit pun bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan terhadap ratusan ribu warga Indonesia yang dituduh terlibat PKI (Partai Komunis Indonesia),” kata Koordinator Gusdurian Jawa Timur Aan Anshori, Sabtu, 23 Juli 2016.
Ia juga mendukung penuh tiga rekomendasi putusan IPT tersebut, antara lain permintaan maaf negara kepada semua korban, penyelidikan dan penuntutan kepada semua pelaku kejahatan, serta memastikan adanya kompensasi yang setimpal dan upaya ganti rugi bagi semua korban.
“Kami memandang rekomendasi-rekomendasi tersebut sejalan dengan mekanisme perdamaian (sulh) sebagaimana diatur dalam hukum Islam, yakni penyelesaian yang berbasis pada korban dan tidak menoleransi adanya impunitas (pengabaian atas kejahatan),” tutur kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Jombang yang juga Koordinator Jaringan Islam Anti-Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur ini.
Apa yang telah diputuskan panel hakim IPT, menurut dia, secara garis besar sama dengan temuan dan rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komnas Perempuan. Ia berharap Presiden RI Joko Widodo bisa mengendalikan para pembantunya agar tidak emosional di hadapan publik. “Resistensi atas putusan IPT bisa memperburuk citra RI di mata internasional dalam penegakan HAM,” ujarnya.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur
18 hari lalu
Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca Selengkapnya4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
29 November 2023
Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.
Baca SelengkapnyaSurat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto
20 November 2023
ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?
8 November 2023
Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?
Baca SelengkapnyaJokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno
6 Oktober 2023
Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?
30 September 2023
Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?
Baca SelengkapnyaBerikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965
30 September 2023
Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.
Baca SelengkapnyaDokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965
29 September 2023
Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?
Baca SelengkapnyaPemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur
3 Juni 2023
PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.
Baca Selengkapnya