Korban Tragedi 1965: Saya Tak Puas dengan Pengusutan Ini  

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 16:47 WIB

Acara International People Tribunal untuk Tragedi 1965 di Den Haag, Belanda. TEMPO/Purwani Diyah Prabandari

TEMPO.CO, Madiun - Slamet, 87 tahun, korban peristiwa 1965, mengatakan penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah Indonesia dan pihak internasional yang kompeten. Hingga kini, permasalahan itu tak kunjung menunjukkan titik terang.

"Saya tidak puas dengan pengusutan kasus ini karena hanya diomongkan," tutur Slamet, Jumat, 22 Juli 2016.

Wacana yang digembar-gemborkan itu, menurut dia, ialah permintaan maaf dari pemerintah kepada korban dan keluarga peristiwa 1965. Isu tersebut masih memunculkan pro-kontra dari sejumlah pihak, meski tragedi itu, kata Slamet, menyebabkan jutaan penduduk menjadi korban.

Pengadilan Rakyat Internasional (People's Tribunal/IPT) 1965 memutuskan, tragedi masa silam itu merupakan genosida atau pembunuhan besar-besaran secara berencana. IPT merekomendasikan pemerintah Indonesia untuk meminta maaf, memberikan kompensasi kepada korban dan keluarganya, serta melanjutkan penyelidikan dan penuntutan terhadap semua pelaku.

Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 Madiun Marsiswo Dirgantoro menilai, pemerintah tidak berniat melaksanakan rekomendasi IPT tersebut. Indikasinya ada pejabat pemerintah yang menyatakan IPT tidak obyektif mengambil putusan ihwal tragedi 1965.

"Kalau begini, jelas pemerintahan Jokowi tidak melaksanakan janji kampanyenya. Satu di antaranya soal penuntasan pelanggaran HAM berat," ujarnya.

Irgan, panggilan Marsiswo, menyayangkan hal itu. Apalagi, menurut dia, penyelesaian permasalahan yang terjadi 51 tahun lalu itu masih sebatas wacana dan rencana. Padahal hasil akhirnya ditunggu masyarakat.

"Penyelesaian lewat jalur hukum (yang dijalankan Kejaksaan Agung) juga tidak bergerak," ucapnya.

Untuk menuntaskan masalah ini, Irgan berharap, dunia internasional, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, ikut campur tangan. Rekomendasi yang diberikan mampu menjawab pro-kontra tragedi kemanusiaan ini. "Kami tunggu prosesnya terus bergulir," tuturnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Mencicipi Jajanan Jadul Ketan Bubuk ala Madiun

22 Juli 2023

Mencicipi Jajanan Jadul Ketan Bubuk ala Madiun

Camilan yang terbuat dari ketan ini mulai banyak disajikan di restoran dan kafe seiring banyaknya permintaan penganan tradisional.

Baca Selengkapnya

Pemkot Madiun Baru Dapat 1 Unit Mobil Dinas Listrik karena Lamanya Indent

8 Juni 2023

Pemkot Madiun Baru Dapat 1 Unit Mobil Dinas Listrik karena Lamanya Indent

Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, sudah memiliki satu unit mobil dinas listrik pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya