Hari Ini, Putusan Pengadilan Rakyat Soal Kasus 1965 Dibacakan

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 16:09 WIB

Sekitar 200 orang melakukan aksi demo menyambut Presiden Joko Widodo di halaman Hotel Kurhaus, di pantai Scheveningen, Den Haag, Belanda, Jum'at 22 April 2016. Mereka dari kelompok aktivis Maluku Selatan, Papua Barat, masyarakat Indonesia di Belanda dan wakil dari International People Tribunal (IPT) 1965. Foto:Prita Riadhini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rakyat Internasional atau International People's Tribunal akan menjatuhkan putusannya hari ini, Rabu, 20 Juli 2016. Putusan majelis hakim atas kasus kejahatan kemanusiaan pada 1965 itu akan dibacakan ketua majelis hakim Zak Yacoob.

Pembacaan putusan oleh Zak, mantan hakim Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan, ini akan direkam dari Cape Town. Pemutaran video pembacaan putusan itu akan didengarkan secara bersamaan oleh akademikus, ahli hukum internasional, dan aktivis kemanusiaan secara bersamaan di lima negara, mulai pukul 09.00 waktu Belanda, atau pukul 14.00 WIB waktu Indonesia.

Di Australia, agenda mendengarkan putusan IPT berlangsung di Universitas Melbourne, Australia. Di Phnom Penh, Kamboja, agenda ini digelar para aktivis yang diorganisasi Helen Jarvis, salah satu hakim IPT 1965, dan mantan hakim pengadilan internasional Kamboja. Selain itu, acara menonton bersama hasil putusan digelar di Frankfurt, Jerman, dan Amsterdam, Belanda. "Di Jakarta, putusan yang dibacakan ketua majelis hakim Zakeria Jacoob itu ditayangkan melalui pemutaran video di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia," demikian ditulis IPT dalam pernyataan pers yang diterima Tempo, Rabu, 20 Juli 2016.

Dalam kesimpulan sementara yang dibacakan setelah persidangan IPT 1965 di Den Haag pada 10-13 November 2015, majelis hakim menyatakan, dari bukti-bukti yang disajikan serta fakta berlangsungnya kekerasan dan diskriminasi terhadap korban, bukan tidak mungkin kejahatan HAM berat lain juga terjadi.

Kegiatan IPT 1965 merupakan upaya para aktivis, ahli hukum, dan akademikus menekan pemerintah Indonesia, yang menutup mata terhadap sejarah kelam bangsa. Selama ini upaya pencarian kebenaran di balik peristiwa 1965 kerap menemui jalan buntu.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan penyelidikan pro-justicia pelanggaran HAM 1965 sejak 1 Juni 2008 hingga 30 April 2012. Namun tindak lanjut hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM jalan di tempat di Kejaksaan Agung.

Beberapa kasus pelanggaran HAM yang melalui pengadilan rakyat di antaranya kasus pelanggaran HAM di Libya, Cote D’ivoire, Zimbabwe, Haiti, dan orang-orang kulit hitam; kejahatan kemanusiaan di Palestina; serta pelanggaran HAM di Filipina.

WDA

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya