Rapat Soal Virus Palsu Lagi, DPR Siapkan Pertanyaan Ini  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 14 Juli 2016 12:39 WIB

Salah satu cairan Vaksin yang asli saat Dinas Kesehatan menggelar sidak di Rumah Sakit di Makassar, Sulawesl Selatan, 28 Juni 2016. Inspeksi mendadak ini digelar di sejumlah rumah sakit swasta, apotek, serta klinik pengobatan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat kembali akan menggelar rapat kerja bersama Kementerian Kesehatan untuk membahas penanganan vaksin palsu, Kamis siang ini, 14 Juli 2016. Sejumlah pertanyaan sudah disiapkan untuk dijawab oleh pemerintah.

Anggota Komisi Kesehatan, Saleh Partaonan Daulay, meminta pemerintah menjelaskan isi kandungan dari vaksin palsu yang sudah beredar dan dipakai masyarakat. "Begitu pula tingkat keberbahayaan kandungan vaksin itu bagi anak-anak yang diimunisasi," katanya lewat pesan pendek, Kamis, 14 Juli.

Politikus Partai Amanat Nasional ini meminta nama-nama fasilitas pelayanan kesehatan yang telah memakai vaksin palsu agar dibuka. "Selain itu, perlu diperjelas apakah penggunaannya sengaja atau tidak," ucapnya.

Pemerintah diminta mengungkapkan secara terbuka jaringan vaksin palsu tersebut, dari produksi, distribusi, sampai pelakunya. "Termasuk jika ada kemungkinan paramedis, staf administrasi, bahkan kalau perlu petugas kebersihan pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan tersebut," tuturnya. (Baca: DPR: Kinerja Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu Lambat)

Selain itu, harus ada jaminan penegakan hukum kepada para pelakunya sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa pada masa mendatang. Saleh menambahkan, pemerintah harus memberikan jaminan bahwa peredaran vaksin palsu dapat dihentikan dalam waktu dekat. Sebab, perlu dijelaskan mengenai cara pemerintah menghentikannya. "Sehingga kepercayaan masyarakat dapat dikembalikan."

Penjelasan mengenai penanganan yang akan diberikan kepada anak-anak yang menjadi korban harus dilakukan pemerintah. “Ini penting mengingat wacana vaksin ulang masih menjadi perdebatan di masyarakat," ujar Saleh. (Baca: Rumah Sakit Terlibat Vaksin Palsu, DPR: Copot Dirutnya!)

Rapat kerja DPR dan Kementerian Kesehatan berlangsung berkali-kali dalam sepekan ini. Dewan mempertanyakan ihwal vaksin palsu. Sampai-sampai, Dewan memutuskan menunda pembahasan anggaran kesehatan. (Baca: Anggaran Kemenkes Ditunda, DPR Fokus Ungkap Vaksin Palsu)

AHMAD FAIZ

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya