Alasan Kunci Jokowi Pilih Gories Mere & Diaz Jadi Stafsus

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 11 Juli 2016 16:56 WIB

Gories Mere. Tempo/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan bahwa ada alasan di balik penunjukan dua staf khusus baru untuk Presiden Joko Widodo. Adapun alasan utamanya merupakan pengalaman. "Cari yang baru dengan pengalaman yang lain," ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 11 Juli 2016.

Presiden Jokowi menunjuk Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai staf khusus barunya. Gories mengisi posisi Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan, sedangkan Diaz menjadi Staf Khusus Bidang Sosial. Selama ini, Jokowi memiliki empat staf khusus, yakni Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Lenis Kogoya, dan Johan Budi yang merangkap juru bicara.

Pratikno melanjutkan, alasan lain di balik penunjukan Gories dan Diaz adalah kompetensi. Selain itu, ada juga faktor jaringan yang luas. "Rekomendasi juga ada dari mana-mana," ujar Pratikno. Ditanyai apakah Diaz direkomendasikan ayahnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, Pratikno mengaku ia tak tahu.

Di antara kedua staf khusus baru tersebut, rekam jejak Gories yang lebih diketahui publik. Pengalamannya panjang dan banyak mengisi posisi penting di Mabes Polri. Ia sempat menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional dan Kepala Detasemen Khusus 88 yang berfokus menangani kejahatan-kejahatan terorisme.

Sementara Diaz lebih dikenal sebagai anak ketiga Hendropriyono. Diaz sempat menjadi Staf Khusus Intelijen Kementerian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kini ia menjabat Komisaris PT Telkomsel. Sebelumnya, Diaz merupakan Ketua 'Kawan Jokowi', sebuah organisasi relawan pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 lalu.

Kedua sosok tersebut, menurut Pratikno, telah mulai efektif bekerja. Namun, mereka belum terikat kewajiban datang ke Istana Kepresidenan. Tugas-tugas awal pun masih bersifat dinamis tergantung arahan Presiden Joko Widodo. "Belum masuk kantor karena kantor masih ditata," ujar Pratikno mengakhiri.

ISTMAN M.P.

Catatan koreksi:
Pada Selasa 12 Juli 2016, pukul 21.00, satu bagian dari berita ini yang sebelumnya berisi keterangan mengenai peran Diaz Hendropriyono sebagai komandan Seknas Jokowi dan relawan Jasmev, dihapus karena tidak akurat. Terimakasih atas masukan pembaca Tempo. Redaksi mohon maaf atas kelalaian ini.

BACA JUGA
Pilkada DKI: Partai Penantang Ahok Rangkul Ormas Islam
Yusril: Saya Penantang Ahok dengan Elektabilitas Tertinggi

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

23 Januari 2024

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya