Bengawan Solo Meluap, 58 Rumah di Klaten Terendam  

Reporter

Minggu, 19 Juni 2016 13:52 WIB

Sejumlah anak di Grogol, Sukoharjo, Solo bermain perahu saat kampungnya terkena luapan dari sungai Bengawan Solo, 20 Februari 2015. Luapan terjadi setelah hujan deras turun sejak Kamis siang. Tempo/AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Klaten - Meluapnya Sungai Bengawan Solo akibat hujan deras sejak Sabtu sore hingga Minggu dinihari mengakibatkan sejumlah daerah di sepanjang bantarannya terendam banjir. Salah satunya di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Kepala Desa Bener Suparni mengatakan hujan deras mengguyur sejak sekitar pukul 16.30 sampai 23.30, Sabtu, 18 Juni 2016. "Sedangkan banjir mulai merendam permukiman sejak pukul 22.30 sampai Ahad sekitar pukul 02.00," kata Suparni saat ditemui Tempo pada Minggu pagi, 19 Juni 2016.

Data yang dihimpun Pemerintah Desa Bener, banjir terparah melanda tiga dukuh, yaitu Tegalrejo, Bener, dan Bogor. Sedikitnya ada 58 rumah yang terendam banjir dengan kedalaman bervariasi, dari 30 sentimeter hingga 1 meter.

Warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga terdekat. "Banjir berangsur surut sekitar pukul 05.00," ujar Suparni. Hingga Ahad siang, warga masih bergotong-royong membersihkan rumah-rumah dari lumpur sisa banjir.

Selain membanjiri rumah-rumah warga Desa Bener, luapan Sungai Bengawan Solo juga merendam sebagian area persawahan di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo itu. "Ada sekitar 20 hektare sawah yang terendam banjir," tutur Kepala Urusan Pembangunan Desa Bener Marsudi.

Marsudi berujar, tanaman padi di sawah yang terendam banjir itu rata-rata sudah siap dipanen pada pekan depan. Kendati demikian, sebagian petani memilih bertahan alias tidak tergesa memanen padinya.

"Banjir terpantau lekas surut. Semoga hari ini tidak ada hujan susulan. Kalau sawah terendam selama 2-3 hari, padi bisa busuk," ucap warga Dukuh Kruken, Desa Bener, Kamto, 46 tahun.

Menurut Sumardi, dalam beberapa tahun terakhir, Desa Bener menjadi daerah langganan banjir karena bermacam penyebab. Di antaranya tanggul Sungai Bengawan Solo di wilayah Dukuh Bogor kondisinya sudah kritis hingga pendangkalan Sungai Njebol dan anak sungainya yang melintasi Desa Bener dan bermuara di Sungai Bengawan Solo.

Selain banjir, hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu lalu juga menumbangkan pohon-pohon di Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, dan Desa Bawukan, Kecamatan Manisrenggo.

"Di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, satu rumah ambrol atapnya karena tidak kuat menahan deras hujan dan angin kencang. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Operator Pusat Pengendalian Operasional BPBD Klaten Arif Fuad Hidayat.

DINDA LEO LISTY




Advertising
Advertising

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

16 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

3 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya