Ormas Islam Purwakarta Nyatakan Islah dengan Gus Dur
Reporter
Editor
Jumat, 26 Mei 2006 21:54 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi kemasyarakatan Islam di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membuat penyataan bersama berkenaan dengan perkara Dialog Lintas Agama dan Etnis beberapa hari lalu. Dialog yang digagas Gerakan Pemuda Anshor, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia dan organisasi-organisasi kepemudaan agama lain pada Selasa (23/5) itu berlangsung di gedung PKK Jalan Martadinata Purwakarta. Saat itu pembicara utama adalah mantan presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur.Pertemuan yang diprakarsai Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Purwakarta ini berlangsung Jumat petang (26/5) dengan menghasilkan tiga pernyataan penting. Pertama, dialog lintas agama dan etnis berjalan sesuai dengan rencana panitia penyelenggara. Ormas Islam tidak melakukan pengusiran terhadap Gus Dur. Dalam dialog tidak ada perkataan menghina yang dilontarkan kepada Gus Dur.Kedua, ormas Islam menyatakan islah (damai) kepada Gus Dur dan kaum Nahdlatul Ulama apabila ormas-ormas Islam di Purwakarta dianggap bersalah. Dengan demikian peristiwa yang terjadi pada Selasa lalu itu dianggap selesai. Otoillah Mustari, Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, persoalan yang muncul ke permukaan seperti yang disebarkan media massa sudah melenceng jauh dari substansi. "Gus Dur katanya diusir. Padahal faktanya sama sekali tidak ada pengusiran," Otoillah menjelaskan.Dia mengaku telah mengundang elemen Nahdlatul Ulama dalam memberi pernyataan islah ini. Tapi tak seorang pun yag hadir kecuali Kiai Haji Dimyati, Pimpinan Pondok Pesantren Al Islah. Saya menyambut baik islah ini," kata Dimyati yang mengatakan hadir dalam kapasitasnya sebagai pribadi.Kepala Satuan Intelijen Polres Purwakarta, Ajun Komisris Agus, membenarkan tidak ada tindakan pengusiran terhadap Gus Dur pada saat dialog. "Seluruh rangkaian acara berjalan sesuai dengan rencana," kata Agus. Agus mengkritisi kerja panitia yang mengurus izin tidak sesuai prosedur. "Panitia hanya memberikan pemberitahuan sehari sebelum acara," katanya.John Dien, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupeten Purwakartam, membenarkan adanya tuntutan permintaan maaf ormas Islam kepada Gus Dur. "Mereka telah mengeluarkan bahasa yang kurang pas yang tidak sesuai dengan etika keislaman," ujar Jhon. "Wajarlah jika mereka meminta maaf kepada kepada kami." Dia tak menjelaskan apakah dengan demikian masalah menjadi selesai.Asep Hamdani, Ketua Front Pembela Islam Kabupaten Purwakarta, mengiyakan telah menyatakan islah dan merminta maaf kepada Gus Dur dan kaum Nahdlatul Ulama.Nanang Sutisna