Bawaslu: Awas, Inkumben Manfaatkan APBD untuk Pilkada  

Reporter

Selasa, 24 Mei 2016 09:25 WIB

Ilustrasi kotak suara/ logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada). TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Semarang - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mewaspadai adanya bakal calon kepala daerah berstatus inkumben yang bisa memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan politik dalam pilkada serentak 2017. Bahkan pemanfaatan APBD itu bisa menyasar ke dana pengawasan pilkada 2017 yang akan dikelola Panitia Pengawas Pilkada di tingkat kabupaten/kota.

Ketua Bawaslu Muhammad mencontohkan, ada kepala daerah memberikan dana pengawasan secara berlebihan kepada Panwaslu di daerahnya. “Panitia Pengawas mengajukan Rp 3 miliar tapi malah ditambah dua kali lipat. Inkumben menambah di luar dana yang diajukan Panwaslu,” kata Muhammad saat memberikan sambutan dalam pelantikan anggota Panwaslu di tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah di Hotel Patra Jasa Semarang, Senin petang, 23 Mei 2016.

Ternyata, kata Muhammad, benar bahwa kepala daerah tersebut mau maju lagi, sehingga ia memanfaatkan posisinya sebagai bupati untuk mempengaruhi independensi Panwaslu. Panwaslu di tiap-tiap kabupaten/kota harus proporsional dalam mengelola dana pengawasan. Sebab, jika diberi anggaran pengawasan yang terlalu banyak, Panwaslu bisa tergoda melakukan penyelewengan.

“Karena kantong saku baju kita masih terbuka menghadap ke atas. Tak ada kantong saku di baju kita yang tertutup,” Muhammad berujar.

Baca: Pimpinan DPR Beri Penghargaan Polisi Pemulung Bripka Seladi

Muhammad meminta Panwaslu di kabupaten/kota tak terpengaruh dengan manuver-manuver para kepala daerah berstatus inkumben yang hendak maju lagi dalam pilkada. Meski yang menandatangani nota hibah dana pengawasan pilkada adalah bupati/wali kota inkumben, jika yang bersangkutan melakukan pelanggaran, harus tetap diusut.

Dalam pilkada serentak 2017 mendatang, ada tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah yang ikut menggelar pilkada. Ketujuh kabupaten/kota tersebut adalah Kota Salatiga, Brebes, Batang, Jepara, Pati, Cilacap, dan Banjarnegara.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Tengah Abhan meminta para anggota Panwaslu segera bergerak untuk mempersiapkan pengawasan pilkada 2017. “Salah satunya segera temui kepala daerah untuk menyelesaikan masalah anggaran pengawasan,” katanya.

Bawaslu Jawa Tengah sudah menghitung kebutuhan biaya pengawasan di tujuh panwaslu kabupaten/kota di Jawa Tengah, yakni Rp 69,8 miliar. Rinciannya, Kota Salatiga membutuhkan Rp 3 miliar, Banjarnegara Rp 10,2 miliar, Batang Rp 11,1 miliar, Cilacap Rp 12,7 miliar, Jepara Rp 9 miliar, Pati Rp 12,3 miliar, dan Brebes Rp 11,1 miliar.

Simak: Kivlan Zein: Tak Ada Seminar Lagi, Kami Siap Perang

Asisten Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Siswolaksono menyatakan Provinsi Jawa Tengah berkomitmen menyukseskan pelaksanaan pilkada 2017. Misalnya, saat ini tujuh kabupaten/kota yang hendak menggelar pilkada semuanya sudah menandatangani nota perjanjian hibah daerah (NPHD).

“Kami juga sudah menginstruksikan kabupaten/kota memberikan support anggaran pengawasan, kantor, hingga personel untuk Panwaslu,” kata Siswolaksono dalam sambutan mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

ROFIUDDIN

Berita terkait

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

3 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

3 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

4 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

5 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

6 hari lalu

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

7 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

8 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya