Komunitas Ini Bantu Anak Muda Melek Sejarah 1965

Reporter

Sabtu, 7 Mei 2016 12:11 WIB

Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta (kiri) bersama Direktur Program ALF Okky Madasari (kanan) menjadi pembicara kuliah umum dalam rangkaian The 3rd Asean Literary Festival (ALF) 2016 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 5 Mei 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai diskusi sastra dihadirkan dalam ASEAN Literary Festival (ALF) 2016 yang diadakan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Salah satunya adalah diskusi tentang tragedi 1965, yang diisi oleh sejumlah penulis komunitas 'Ingat 65'.

"Diskusi terkait tragedi 1965 itu harusnya bukan hal yang tabu dibicarakan. Banyak generasi ketiga sejak era tersebut yang berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar pemimpin redaksi komunitas 'Ingat 65'," Prodita Sabarini di Galeri Cipta II TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Mei 2016.

Komunitas 'Ingat 65' merupakan proyek penceritaan secara digital yang membahas berbagai aspek terkait dengan tragedi 1965. Mereka mengumpulkan pengalaman pribadi keluarga dan masyarakat yang terkena efek langsung, maupun tidak langsung dari periode kelam tersebut.

Kisah yang terkumpul, bisa didapat dari mereka yang memiliki hubungan darah dengan para korban hilang pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965, maupun masyarakat yang memiliki pengalaman unik tentang topik tersebut.

Menurut Prodita, komunitas 'Ingat 65' terbuka bagi publik, khususnya generasi muda. "Semua bisa bergabung, memberi cerita dalam bentuk video, atau platform lain yang bisa menvisualkan pengalaman masing-masing (terkait peristiwa 1965).

Prodita mengaku kesulitan mendekati generasi muda yang kurang tanggap sejarah. "Tapi pendekatannya ada. Kami aktif di media sosial, dan kami tampilkan karya lewat platform modern," katanya.

Cara lain yang dilakukan komunitas tersebut adalah mengadakan klinik menulis. "Hal ini terbukti mengundang minat generasi modern," ujar Prodita.

Prodita mengatakan masyarakat bisa menyumbang karya pada 'Ingat 65. Karya yang dikirim, kata dia, harus disertai identitas lengkap untuk keperluan verifikasi. "Bisa dikirim ke Cerita.Ingat65@gmail.com. Karya yang dikirim harus dilandasi kejujuran."

Salah satu pembicara yang hadir dalam diskusi 'Ingat 65', Jumat sore itu adalah Puri Lestari, yang merupakan cucu salah satu pahlawan revolusi, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo. "Bahkan sampai 2016 begini kita masih susah untuk mendiskusikan isu 1965, artinya memang ada sesuatu yang salah," ujar Puri.

Menurut Puri, menguak tabir 1965 tak lantas bertuju pada permintaan maaf pemerintah pada korban. "Kita harus mengerti dulu ada apa sih saat itu? Kalau negara dipaksa minta maaf pun, tak kan kesungguhan akan sama saja," katanya.

Sejarah yang ditutupi, kata dia, hanya akan berdampak negatif di masa yang akan datang. "Ini soal narasi apa yang akan kita beri ke anak-anak kita nanti. Inilah saat kita menyelesaikan sejarah yang masih 'ruwet' itu," kata Puri.

ALF digelar untuk ketiga kalinya sejak pertama diadakan pada 2014 lalu, di lokasi yang sama. Dalam festival sastra tahunan ini, pengunjung disuguhi diskusi sastra, yang melibatkan para penulis ternama Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia.

Festival yang dijadwalkan berlangsung pada 5-8 Mei 2016 sempat mendapat tentangan sejumlah organisasi masyarakat, salah satunya Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Muslim (AM3). Kamis kemarin, organisasi tersebut berunjuk rasa menuntut pembatalan festival ini.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya