Anggota DPR: Kompleksitas Lapas Mirip 'Ada Apa Dengan Cinta'  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 30 April 2016 12:28 WIB

Polisi menjaga jalan masuk menuju Lapas Banceuy yang rusak dan hangus terbakar pasca kerusuhan, Bandung, Jawa Barat, 24 April 2016. Kebakaran sebagian bangunan Lapas Banceuy, Bandung, diduga didasari kemarahan sebagian narapidana terhadap pemberian sanksi terhadap seorang napi yang dicurigai membawa narkoba. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Arsul Sani mengungkapkan adanya sejumlah kompleksitas dalam pengelolaan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. "Ada ketidakcukupan anggaran, ketidakcukupan sumber daya manusia, dan soal kebijakan pemidanaan kita saat ini," kata Arsul dalam diskusi 'Ada Apa Dengan Lapas' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 April 2016.

Arsul mengatakan sebagain besar lembaga pemasyarakatan memiliki persoalan yang terstruktur dan sistematis. Tak sekadar kelebihan kapasitas narapidana, ataupun kerusuhan, persoalan anggaran pun menjadi persoalan tersendiri.

"Kalau kita asumsikan, kompleksitas lapas ini mirip kompleksitas 'Ada Apa Dengan Cinta'," dia berkelakar. Anggaran kementerian dan lembaga tahun ini dipangkas sebesar Rp 290 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Alokasi yang dipangkas ini, kata dia, mempersulit Kementerian Hukum dan HAM dalam mengelola fasilitas lembaga pemasyarkat.

"Kalau anggaran kurang, mau menterinya tak tidur siang malam, kerja terus, ya masalah tetap tak saja selesai," kata dia. Arsul menyampaikan bahwa kebijakan pemidanaan nara pidana belum tepat. "Pidana pokok di Indonesia sebagian besar hanya berupa denda atau penjara, dan orang cenderung kena hukuman penjara. Nah, apakah semua pelaku kejahatan harus ke penjara?"

Baca: Detik-detik Menegangkan Rusuh Rutan Malabero

Menurutnya, hukuman penjara sejumlah kejahatan bisa diganti dengan kerja sosial. "Contohnya pencemaran nama baik, pidana ganti rugi atau denda tetap jalan, hukumannya tak harus penjara," kata dia. Adapun mengenai sumber daya manusia, Asrul menganggap, perbandingan tahanan dan pengawai lapas tak memadahi.

"Bulan lalu saya ke Palu, Sulawesi Selatan, salah satu lembaga pemasyarakatan besar di sana kapasitasnya berlebih. Masa satu regu jaga berjumlah 7 orang, per shift harus menjaga 370 warga binaan?" kata dia.

Adapun Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum, Akbar Hadi mengatakan Menteri Yasonna Laoly tengah memprioritaskan aspek kemasyarakatan dalam program kerjanya. "Intens pak Menteri di situ, makanya sekarang beliau banyak turun ke lapangan," kata Akbar.

Baca: BNN: Peredaran Narkoba Bandung Dikendalikan Dari LP Banceuy

Kementerian Hukum, kata dia, juga mengatur distribusi warga binaan di tiap lapas, salah satunya untuk menyeimbangkan kapasitas. "Memang kadang bermasalah, seperti saat kami memindahkan 150 penghuni lembaga pemsayaakatan Cipinang dan Salemba ke rumah tahanan Depok, tapi di Depok sulit soal kapasitas."

Berbagai persoalan narapidana muncul di sejumlah lembaga pemasyarakatan. Pada 27 April 2016 lalu, puluhan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Bali mengamuk. Mereka menolak dipindahkan ke Lapas Madiun, Jawa Timur. Para tahanan itu sempat menterang polisi.

Baca: Cegah Bentrokan, 63 Napi Kerobokan Dipindahkan ke LP Madiun

Penyerangan penjaga dan pembakaran kantor lembaga pemasyarakatan terjadi di Lapas Banceuy, Bandung, Jawa Barat.

(Baca: Lagi, 100 Napi Banceuy Dipindahkan ke Cirebon dan Garut)

Diskusi itu mengungkap pula jumlah warga binaan di Indonesia yang sudah lebih dari 187 ribu jiwa pada 2016. Dengan asumsi 1 lembaga pemasyarakatan menampung seribu orang, dari data itu memperlihatkan berjubelnya lembaga pemasyarakatan. Karena rata-rata satu lembaga pemsayarakatan diisi 120 ribu warga binaan.


YOHANES PASKALIS

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

12 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya