Pejabat Daerah di Pakpak Bharat Mengundurkan Diri Bersama  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 16 Januari 2016 21:37 WIB

Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 pejabat di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, mengundurkan diri. Pengunduran diri yang dilakukan bersama-sama tersebut dilakukan pada Jumat, 15 Januari 2016.

“Kami merasa tidak lagi diperhatikan dan diayomi Pak Bupati,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Pendidikan dan latihan (Diklat) Sahat Banurea kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 16 Januari 2016.

Sahat berujar, dia merasa tidak lagi diberdayakan sebagai pejabat daerah oleh Bupati Pakpak Bharat Bonar Sirait. Menurut Sahat, dirinya seperti tak dianggap oleh Bonar Sirait dalam pengambilan kebijakan.

Sahat mengilustrasikan, beberapa waktu lalu Bupati Pakpak Bharat mengangkat sembilan orang pejabat pelaksana tugas tapi tanpa sepengetahuan dia dan SKPD lain. “Padahal itu tugas kami, kami harus tahu,” katanya.

Dia juga menambahkan, pada Jumat lalu, Bonar juga mengangkat beberapa pejabat struktural yang juga prosesnya, ucap dia, tanpa sepengetahuan BKD dan Diklat. “Kami tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan padahal itu tanggung jawab kami,” ujar Sahat.

“Saat berbincang dengan SKPD lain pun masalahnya sama, pemicunya sama, kami tidak nyaman semenjak beliau menjabat menjadi bupati,” tuturnya.

Sahat menuturkan, intensitas komunikasinya dengan Bonar memang berkurang sejak awal tahun ini. Menurut dia, itu disebabkan saat Bonar ingin merevisi peraturan yang dibuat bupati sebelumnya tentang perpindahan pegawai ke luar daerah. Dalam peraturan itu disebutkan bahwa hanya PNS yang sudah mengabdi selama sepuluh tahun saja yang bisa pindah ke luar daerah.

“Saya tidak setuju. Di Pakpak Bharat kekurangan pejabat. Kalau semua permohonan ke luar dikabulkan, nanti pemerintahan di Pakpak kosong,” kata dia. Sahat melanjutkan, “Mungkin Pak Bupati tidak bisa terima masukan saya.”

Hingga berita ini diturunkan Tempo belum berhasil mendapat konfirmasi dari Bupati Bonar Sirait.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

18 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

20 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

14 Maret 2024

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

12 September 2023

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

Cerita Elisha Lumintang, Putri Otonomi Indonesia, yang sehari menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

6 Juli 2023

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

Ditjen Otda Kemendagri menyinggung masih ditemukannya pemerintah daerah yang membuat Perda dari menyalin daerah lain atau copy paste.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

6 Juni 2023

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

Partai Darul Aceh berasal dari Partai Daulat Aceh, wadah politik masyarakat Aceh yang dibuat setelah konflik GAM-Indonesia berakhir

Baca Selengkapnya

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

29 April 2023

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan plus minus dari pelaksanaan Otonomi Daerah selama 27 tahun terakhir. Salah satu sisi positifnya adalah muncul mutiara-mutiara terpendam dari daerah, seperti Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

31 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

Pembagian kekuasaan yang merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2014 itu menjadi pembeda pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang berlandaskan pada kerangka NKRI.

Baca Selengkapnya

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

28 Oktober 2022

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

Ditjen Otda Kemendagri menerapkan keluwesan, tapi tetap sesuai dengan peraturan perundangan-undangan

Baca Selengkapnya