BOM THAMRIN: Serangan ala Paris di Jakarta, Ini Buktinya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 15 Januari 2016 07:02 WIB

Kantong mayat berisi korban bom Pos Polisi Sarinah dievakuasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Diduga ledakan bom berdaya ledak rendah telah menewaskan warga yang berada di dekat TKP. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Frank Feulner, pria berkebangsaan Jerman, tiba di gerai kopi Starbucks di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016, pukul 10.02 pagi. Cuaca Ibu Kota pagi itu cukup hangat. Menurut accuweather.com, suhu Jakarta mencapai 31 derajat Celsius, berawan, dengan kelembaban 70 persen.

BACA: Bom Thamrin, Densus Buru Kelompok Teroris ke Daerah

Hari itu, Frank bertemu Johan Kieft, koleganya asal Belanda yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Johan datang 13 menit kemudian. Keduanya berbicara soal liburan akhir tahun mereka. Di sela pembicaraan, Frank melihat pemandangan yang tak biasa di kedai kopi asal Amerika Serikat ini.



Ada tujuh orang yang tampak hanya berdiri di dekat meja tinggi, tak langsung mencari tempat duduk seperti pengunjung Starbucks pada umumnya. Tak berselang lama, ketujuh orang itu keluar. Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 10.30, terjadi ledakan dari arah samping kanan Starbucks.

BACA: Detik-detik Polisi Ditembak Dua Terduga Teroris Bom Sarinah

Frank dan Johan adalah dua dari puluhan korban serangkaian penembakan dan pengeboman yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat, lokasi yang menjadi tempat bagi banyak gerai asal Amerika Serikat. Di samping kiri Starbucks, ada Burger King. Di seberang kanan Starbucks, juga ada gerai McDonald.



Ada enam ledakan dan insiden tembak-menembak yang kemudian berujung tewasnya tujuh orang, lima di antaranya para pelaku serangan.

BACA: BOM THAMRIN: Jokowi Pastikan Keamanan Jakarta Terkendali

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyebut ISIS pelaku serangan ini. Aamaq, kantor berita yang punya hubungan dengan ISIS, melansir pernyataan organisasi yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi itu mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.



Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, menyebut serangan ini “meniru tindakan teror di Paris”, yang juga didalangi ISIS pada 13 November 2015. Pelaku meledakkan bom bunuh diri dan melepaskan tembakan di restoran, kafe, serta ruang konser di Paris dan pinggiran utara negara itu, Saint-Denis. Kejadian itu menewaskan 130 orang serta melukai 300 lainnya.

BACA: EKSKLUSIF: Penembak di Sarinah Itu Muncul dari Kerumunan Orang

Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie, mengatakan penyerang Sarinah punya gaya yang sama dengan teroris di Paris, yaitu lebih menyasar kerumunan orang, bukan kelompok tertentu. Hal itu terlihat dari para korban, yang berasal dari latar belakang berbeda.



Ada korban warga asing, perempuan, dan polisi. “Kasus ini sama dengan teror bom di Paris, yang juga menyasar kerumunan,” kata Taufik. Menurut Taufik, beberapa kelompok radikal yang juga berafiliasi dengan ISIS sempat menyasar aparat keamanan sebagai target karena teman-teman mereka ditangkap.

BACA: Warga Belanda Korban Bom Sarinah Ini Ramah dengan Tetangga

Kesamaan lainnya antara teror di Jakarta dan Paris adalah jenis serangan yang terbuka. Alih-alih menaruh bom lalu kabur diam-diam dan membiarkan bom meledak sendiri, pelaku membawa senjata api dan menembak dengan tenang. Mereka menyalakan bom agar terlihat.



“Tujuannya tentu agar bisa diliput dan dikenal melalui media, agar stabilitas ekonomi dan politik terganggu, serta menciptakan rasa takut di masyarakat,” kata Taufik.

Pengamat terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo, punya pandangan sama. “Kelompok ISIS biasanya menyerang dengan senjata, seperti serangan di Sarinah,” kata dia. Bila mereka tertekan, kata Mardigu, mereka akan menjalankan aksi bom bunuh diri.

MITRA TARIGAN | TIKA PRIMANDARI | THE INDEPENDENT | FOX NEWS

TRAGEDI BOM THAMRIN
BOM SARINAH, Kesaksian Fotografer Tempo Rekam Aksi Pelaku
BOM SARINAH, Detik-detik Mencekam, Raiskana Tertembak


Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

11 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

11 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

11 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

11 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

11 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

24 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya