Setya Novanto Minta Maaf, Tapi Juga Pidato Keberhasilan

Reporter

Jumat, 18 Desember 2015 12:32 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menjawab pertanyaan awak media usai menjalani sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Desember 2015. Sidang yang berlangsung tertutup tersebut berlangsung selama kurang lebih lima jam. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan kata-kata terakhirnya dalam rapat paripurna hari ini, Jumat, 18 Desember 2015, setelah mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu lalu. Setya membacakan pidatonya di hadapan anggota Dewan setelah diizinkan pemimpin rapat paripurna hari ini, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon.

"Saya telah mengajukan surat pernyataan pengunduran diri kepada pimpinan Dewan dan pimpinan MKD. Surat pengunduran diri saya juga telah dibacakan dalam sidang MKD pada 16 Desember kemarin. Saya meminta maaf dan saya mendoakan secara tulus bangsa ini di masa depan," kata Setya mengawali pidatonya.

Dalam pidatonya itu, Setya juga menyatakan alasan pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR. Menurut dia, keputusan tersebut diambil sebagai penghormatannya kepada rakyat Indonesia. "Sebagai bentuk kecintaan saya terhadap Tanah Air dan untuk kepentingan bangsa serta menjaga harkat dan martabat DPR, saya putuskan untuk mengundurkan diri," ujarnya.

SIMAK: Motif Golkar Berikan Sanksi Berat untuk Setya Novanto

Setya juga memaparkan pencapaian-pencapaiannya selama setahun ia menjabat Ketua DPR. Menurut Setya, selama kepemimpinannya, DPR telah menerapkan sebuah sistem parlemen modern. "Sistem ini mampu menciptakan kedekatan kepada rakyat, transparansi, dan akuntabilitas," ucapnya.

Selain itu, Setya mengungkapkan pencapaiannya dalam program penataan kawasan parlemen. "Sudah tercapai juga penguatan alat-alat pendukung DPR, seperti Sekretariat Jenderal, Badan Keahlian, dan staf khusus pimpinan DPR. Terima kasih atas kerja sama dan dukungannya selama ini," tuturnya.

SIMAK: Setya Novanto Mundur, Kalla: Golkar Siapkan Ketua DPR Baru

Setya berharap Ketua DPR yang akan menggantikannya dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga negara lain. "Saya tentu tidak sempurna, tapi terima kasih. Semoga ini hanya terjadi pada saya. Apa yang saya lakukan akan saya pertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia dan seluruh anggota Dewan," kata Setya, mengakhiri pidatonya.

Para anggota Dewan pun memberi tepuk tangan kepada Setya setelah ia menyampaikan pidato terakhirnya. Setya pun kemudian menuruni panggung dan bersalaman dengan anggota Dewan. Setelah itu, Setya tidak lagi duduk di kursi pimpinan DPR, melainkan di kursi anggota Dewan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

14 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya