Sanksi Setya Novanto: Akbar Tetap Ngotot Ikut Sidang MKD

Reporter

Rabu, 16 Desember 2015 16:57 WIB

Anggota MKD dari Fraksi Nasdem, Akbar Faisal. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai NasDem Akbar Faisal mengatakan akan tetap hadir dalam sidang putusan pelanggaran etik pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh ketua DPR Setya Novanto.

Hal ini terkait dengan dinonaktifkannya dia secara paksa melalui surat keputusan pemimpin DPR.
"Saya akan lawan dan saya akan tetap masuk ke dalam," kata Akbar setelah memberi keterangan terkait dengan penonaktifannya di depan ruang rapat MKD, Rabu, 16 Desember 2015.

Akbar merasa mendapat perlakuan tidak adil ihwal surat aduan. "Surat pengaduan saudara Ridwan Bae itu mendapatkan akses jalan tol dari pimpinan DPR," ucapnya.

SIMAK: Siasat Setya Novanto Loloskan Diri dari 'Papa Minta Saham'

Padahal, menurut Akbar, pada saat bersamaan, dia telah mengadukan tiga orang dari Fraksi Partai Golkar, yakni Ridwan Bae, Kahar Muzakir, dan Adies Kadir. "Saya tidak tahu sekarang diproses atau tidak."

Akbar akan mempertanyakan alasan penonaktifannya. Ia juga berjanji akan meminta sidang putusan tersebut menjadi terbuka. "Saya akan meminta, pertama, rapat ini tertuntut terbuka. Sidang-sidang yang terakhir ini terbuka," ujar Akbar.

Akbar mengaku partainya telah menindaklanjuti perlakuan ini. "Ketua Fraksi saudara Victor Laiskodat sudah mempertanyakan ini. Kami akan mengambil aksi untuk ini," tuturnya. Ia menilai ada kesengajaan di balik peristiwa ini agar perhatian masyarakat terlepas dari kasus Setya Novanto. "Memang sengaja, kayaknya pertarungan dipindahkan ke luar."



RICO

Berita terkait

Ganjar Pranowo Mengaku Pernah GR Bakal Didukung Jokowi jadi Calon Presiden

1 Desember 2023

Ganjar Pranowo Mengaku Pernah GR Bakal Didukung Jokowi jadi Calon Presiden

Dua tahun lalu, kata Ganjar, Jokowi pernah berbicara dengannya terkait sosok calon presiden yang akan meneruskan pemerintahan dan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Beberapa Anggota DPR Ini Pernah Diadukan Ke MKD, Termasuk Effendi Simbolon

14 September 2022

Beberapa Anggota DPR Ini Pernah Diadukan Ke MKD, Termasuk Effendi Simbolon

Rekam jejak DPR, sudah beberapa anggota DPR yang dilaporkan kepada MKD. Setelah Setya Novanto dan Harvey Malaiholo, ada Puan dan Effendi Simbolon.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sempat Diadukan ke MKD, Apa Fungsi Mahkamah Kehormatan Dewan Ini?

13 September 2022

Puan Maharani Sempat Diadukan ke MKD, Apa Fungsi Mahkamah Kehormatan Dewan Ini?

Puan Maharani sempat diadukan ke MKD buntut perayaan ulang tahun saat rapat dan buruh menolak kenaikan harga BBM di luar gedung DPR. Apa tugas MKD?

Baca Selengkapnya

Apa Tugas Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)?

27 Agustus 2022

Apa Tugas Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)?

MKD memanggil Menkopolhukam Mahfud Md dan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso terkait Kasus Irjen Ferdy Sambo. Lantas apa tugas dari MKD?

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Tak Ingin Dinas Ulangi Program Duplikasi

6 Maret 2022

Mas Dhito Tak Ingin Dinas Ulangi Program Duplikasi

Bupati Kediri bercerita tentang berbagai masalah di SKPD pada podcast Akbar Faisal Uncensored.

Baca Selengkapnya

Polisi Hentikan Kasus Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda, Pelapor: Gagal Paham

5 Februari 2022

Polisi Hentikan Kasus Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda, Pelapor: Gagal Paham

Polisi meminta pihak-pihak yang dirugikan oleh Arteria Dahlan melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen

14 Desember 2021

Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen

Sebuah lembaga kontrol dalam institusi apapun termasuk politik, penting dimiliki untuk menghindari kekuasaan yang absolut pada seseorang atau institusi tertentu

Baca Selengkapnya

Nagara Institute Desak Jokowi Ambil Langkah Serius di Kasus Kebakaran Kejagung

19 September 2020

Nagara Institute Desak Jokowi Ambil Langkah Serius di Kasus Kebakaran Kejagung

Nagara Institute menilai kebakaran gedung Kejaksaan Agung merupakan serangan langsung terhadap negara. Jokowi diminta bertindak.

Baca Selengkapnya

Nagara Institute Sebut Kebakaran di Kejaksaan Agung Serangan ke Negara

19 September 2020

Nagara Institute Sebut Kebakaran di Kejaksaan Agung Serangan ke Negara

Lembaga kajian politik dan pemerintahan, Nagara Institute, meminta polisi mengungkap pelaku yang terlibat dalam kebakaran di Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Nagara Institute: Rekrutmen Calon Kepala Daerah oleh Parpol Makin Rusak

27 Juli 2020

Nagara Institute: Rekrutmen Calon Kepala Daerah oleh Parpol Makin Rusak

Akbar Faisal mengatakan perekrutan calon kepala daerah oleh parpol masih diwarnai mahar politik dan pembusukan terhadap kader sendiri.

Baca Selengkapnya