Tidak Mendapat Nasi Bungkus, Kader HMI Rusak Mobil Polisi  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 23 November 2015 05:19 WIB

Polisi mengamankan seorang kader HMI saat terlibat bentrok di depan pintu masuk Pelabuhan Soekarno Hatta Pelindo IV, Makassar, 17 November 2015. Mereka memaksa masuk ke pelabuhan untuk diberangkatkan menuju Riau, tempat pelaksanaan Kongres HMI ke-29. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dibuat kerepotan dengan ulah kader Himpunan Mahasiswa Islam asal Makassar. Sejak tiba di Pekanbaru, mereka membuat kerusuhan di pusat kota. Mereka membakar ban dan merusak fasilitas umum. Bahkan mereka mengamuk dan merusak mobil polisi hanya gara-gara tidak kebagian nasi bungkus.

"Sempat terjadi kesalahpahaman sedikit saat bagi-bagi nasi. Mereka marah dan memukul mobil Dinas Kasatlantas," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Ahad, 22 November 2015.

Putut menceritakan, peristiwa itu terjadi saat polisi membagikan nasi bungkus kepada rombongan kader HMI yang tidak mendapat kamar di penginapan Purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman. Saat itu ada sejumlah anggota rombongan yang belum mendapat nasi. Mereka marah lalu memukul mobil polisi. "Mobil penyok," ucapnya.

Putut menyayangkan perilaku mahasiswa tersebut. Menurut dia, kepolisian sudah berbaik hati memberikan makanan untuk para kader yang telantar itu. "Ini inisiatif kami, agar mereka tidak berbuat rusuh," tutur Putut.

Menurut Putut, polisi sudah menanggung makan kurang-lebih 2.000 kader HMI sejak Sabtu malam, 21 November 2015. Saat itu sempat terjadi kerusuhan lantaran massa kecewa dengan panitia yang tidak menyediakan akomodasi dan makanan. Massa kemudian melampiaskan kemarahan dengan merusak fasilitas umum dan membakar ban di badan jalan sehingga terjadi kemacetan panjang di jalan protokol.

Putut mengatakan massa memang terlihat sangat kelelahan dan kelaparan setelah melakukan perjalanan jauh dari Makassar selama lima hari menggunakan kapal laut. Tiba di Pekanbaru, massa tidak mendapat pelayanan yang baik dari panitia. Untuk meredam emosi massa, polisi akhirnya membelikan 2.500 bungkus nasi untuk mahasiswa. "Kami menyayangkan ketidaksiapan panitia dalam menyambut kadernya," ucap Putut.

Persoalannya, tutur dia, tidak ada kesepakatan antara panitia dan kader yang telantar itu. Panitia menganggap mereka adalah rombongan liar yang tidak ada dalam daftar peserta Kongres HMI. "Makanya tidak ada konsumsi dan penginapan," ujarnya.

RIYAN NOFITRA



Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya




Advertising
Advertising



Berita terkait

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

18 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

21 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

51 hari lalu

10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

Sebagai tokoh pembaharu, Nurcholis Madjid kerap menuangkan pemikirannya soal keislaman, politik Islam, moral dan kemasyarakatan di banyak media.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

29 Februari 2024

Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

Ditemani komandan TKN Fanta, puluhan mahasiswa HMI menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

20 Februari 2024

Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

Salah satu tugas Divisi Data dan Informasi sejatinya adalah memastikan Aplikasi Sirekap KPU tidak bermasalah saat pemilu serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

10 Februari 2024

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

Aliansi Mahasiswa termasuk BEM Universitas Udayana dan Pemuda Bali lakukan aksi Selamatkan Demokrasi di Kota Denpasar, Bali, 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Identitas Sosok Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi, Mantan Aktivis HMI dan Pendukung Prabowo-Gibran

6 Februari 2024

Lokataru Ungkap Identitas Sosok Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi, Mantan Aktivis HMI dan Pendukung Prabowo-Gibran

Lokataru mengungkap sosok pelaku intimidasi di Universitas Trilogi Jakarta.

Baca Selengkapnya

Profil Dimas Anggara Pemeran Pendiri HMI Lafran Pane dalam Film Lafran

2 Desember 2023

Profil Dimas Anggara Pemeran Pendiri HMI Lafran Pane dalam Film Lafran

Dimas Anggara berperan sebagai pendiri HMI Lafran Pane dalam film Lafran yang akan tayang Februari 2024. Berikut profil suami Nadine Chandrawinata ini

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya