Para Sahabat Mengenang Dokter Andra: Sa Doakan Ko

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 14 November 2015 21:20 WIB

Menteri kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek melihat Jenazah dokter Dionisius Giri Samudra atau Andra tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 13 November 2015. Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Andra dengan penghargaan Ksatria Bakti Husada. TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Para sejawat merasa kehilangan atas meninggalnya dokter muda Dionisius Giri Samodra atau biasa disapa dr Andra, di saat ia hendak melanjutkan tugasnya di daerah terpencil Dobo, Kepulauan Aru. Ratusan teman-temannya memasang spanduk ucapan belasungkawa.

"Kami sempat kaget saat mendengar kabar meninggalnya Andra di grup teman-teman," tutur Imanuel Bayu, 24 tahun, rekan Andra semasa sekolah di SMK Gonzaga Jakarta Selatan, di rumah duka, Sabtu, 14 November 2015. Imanuel mengaku tak menyangka Andra pergi secepat itu.

Menurut dia, Andra adalah orang yang sangat baik dan mudah bergaul. Semasa SMA, Andra juga dikenal cerdas. Sejumlah rekannya yang lain juga begitu terpukul mendengar kepergian pria 24 tahun tersebut.

Mereka memajang ratusan tanda tangan di atas spanduk putih berukuran satu setengah kali empat meter. Di spanduk tertulis kalimat "Selamat jalan sejawat dr Dionisius Giri Samodra." Mereka kemudian membubuhkan tandatangan dan ucapan belasungkawa. Tidak sedikit yang memberi testimoni tentang sosok Andra di mata merela.

"Selamat jalan dr Andra. Kamu adalah pejuang kesehatan sesungguhnya," tulis dr Sevent, satu di antara rekan Andra yang tergabung dalam Indonesian Doctor's Community. "Selamat jalan ksatria bakti husada tang sesungguhnya," tulis rekannya yang lain.

Berbagai macam tanda tangan dan ucapan belasungkawa memenuhi spanduk putih yang dipajang di samping rumahnya di Jalan Cempaka B6 Nomor 5, Kompleks Mahkamah Agung, Pamulang, Tangerang Selatan itu. Bahkan satu di antara mereka juga menyempatkan untuk menuliskan sebait puisi untuk Andra.

"Hey jeng Andra. Ko lincah salah lagi tinggalkan Ko. Tapi Sa mengaku sama Ko. Hahaha, barusan-nya Sa rindu sama Ko. Tapi, Sa lebih lincah lagi. Doakan ko," tulis satu di antara rekannya.

Rencananya dr Andra baru akan dimakamkan pada Minggu, 15 November besok di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 09.00 WIB.

Sebelumnya, pada Rabu, 11 November lalu, Andra jatuh sakit saat dia hendak melanjutkan pengabdiannya dalam program internship di Dobi, Kepulauan Aru. Dia didiagnosa terserang ensefalitis atau infeksi otak akibat virus campak.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

15 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

15 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

25 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

42 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

43 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya